dc.description.abstract | Narapidana bagaikan orang sakit perlu diobati agar mereka sadar bahwa pelanggaran hukum yang pernah dilakukannya adalah merusak dirinya, keluarganya dan lingkungannya. Pada sistem pemasyarakatan narapidana dibina dengan pembinaan keterampilan dengan harapan dapat membentuk narapidana sebagai manusia mandiri yang bermanfaat dan tidak lagi menjadi pelaku tindak pidana serta dapat mendedikasikan hidupnya dengan keterampilan yang dimiliki untuk masyarakat luas, bangsa dan negara. Adapun yang menjadi rumusan masalah pada penelitian ini yaitu bagaimana pelaksanaan pembinaan keterampilan bagi narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Pematang Siantar dan apa saja faktor-faktor yang menghambat pelaksanaan pembinaan keterampilan bagi narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Pematang Siantar.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kumulatif yaitu melalui studi kepustakaan (Library Research) dan studi lapangan (Field Research), yaitu metode yang menggunakan hasil penelitian yang diperoleh di Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Pematang Siantar yang disesuaikan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Berdasarkan hasil penelitian, pelaksanaan pembinaan keterampilan di Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Pematang Siantar meliputi pembinaan keterampilan tenun ulos, menjahit, salon pria/salon wanita, tataboga, laundry, pertanian, dan mengkait. Terdapat faktor internal dan eksternal yang menghambat pelaksanaan pembinaan keterampilan bagi narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Pematang Siantar. | en_US |