dc.description.abstract | Tujuan peneliti ini adalah untuk melihat perbedaan model pembelajaran Talking Stick dengan pembelajaran konvensional terhadap kemampuan pemecahan masalah belajar siswa pada materi penjumlahan pecahan di kelas VII SMP Negeri 1 Ajibata.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen, dengan populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 1 Ajibata yang terdiri dari 2 kelas. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari 2 kelas yang diambil dengan random sampling. Kelas eksperimen yaitu kelas VII-A yang berjumlah 25 orang dan sebagai kelas Kontrol yaitu Kelas VII-B yang juga berjumlah 25 orang. Instrument yang di gunakan untuk mengetahui kemampuan penalaran adalah tes dalam bentuk uraian yang telah diuji validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembedanya. Kemudian pada sampel diberikan perlakuan yang berbeda yaitu model pembelajaran Talking Stick pada kelas eksperimen dan model pembelajaran konvensional pada kelas Kontrol.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran Talking Stick :1) dapat meningkatkan partisipasi dan minat siswa dimana jawabannya ditemukan dari perubahan yang diamati dalam kelas, 2) meningkatkan kemampuan yang ditunjukkan pada rata-rata nilai kelas eksperimen yaitu 82.04 dan simpangan bakunya 6.079 sedangkan rata-rata pada kelas control yaitu 72.92. Simpangan bakunya 5.83. Uji persyaratan menyatakan bahwa berdistribusi normal dan homogeny. Setelah itu dilakukan analisis data dengan menggunakan uji t diperoleh t hitung < ttabel yaitu 0.995 < 1.676 dengan taraf signifikansi 0.05. Dengan kata lain terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah siswa menggunakan model pembelajaran Talking Stick dengan model pembelajaran konvensional pada materi penjumlahan pecahan di SMP Negeri 1 Ajibata. | en_US |