Show simple item record

dc.contributor.authorARITONANG, Donovan
dc.date.accessioned2018-03-14T05:39:44Z
dc.date.available2018-03-14T05:39:44Z
dc.date.issued2014-08-25
dc.identifier.urihttp://repository.uhn.ac.id/handle/123456789/430
dc.description.abstractJenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah model pembelajaran VAK (Visual, Auditori, Kinestetik) dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah matematika. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII – b SMP Negeri 1 Ajibata Tahun Ajaran 2013 / 2014 yang berjumlah 25 orang. Objek dalam penelitian ini adalah kemampuan pemecahan masalah matematika siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes essay yang telah diujicobakan dan dinyatakan valid. Untuk memperoleh data dalam penelitian ini digunakan tes kemampuan pemecahan masalah matematika I berjumlah 4 soal dan tes kemampuan pemecahan masalah matematika II berjumlah 3 soal. Penelitian ini juga menggunakan lembar observasi sebanyak dua kali pertemuan. Setelah data terkumpul dan dilakukan analisis maka diperoleh hasil analisisnya : terdapat peningkatan nilai rata – rata kelas, ketuntasan individual, ketuntasan klasikal, aktivitas belajar dapat dilihat dari Terdapat peningkatan nilai rata – rata kelas dari tes awal ke siklus I sebesar 18,12 dan dari siklus I ke siklus II sebesar 24,02. Dapat dilihat dari peningkatan ketuntasan individual dari tes awal ke siklus I sebanyak 7 orang dan dari siklus I ke siklus II sebanyak 11 orang. Terdapat peningkatan ketuntasan klasikal dari tes awal ke siklus I sebesar 27 % dan dari siklus I ke siklus II sebesar 42 %. Terdapat peningkatan nilai rata - rata aktivitas belajar dari siklus I ke siklus II sebesar 18,75. Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran VAK dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa pada pokok bahasan kubus dan balok di kelas VIII SMP Negeri 1 Ajibata Tahun Ajaran 2013/ 2014. Peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa dilhat dari ketuntasan klasikal dari tes awal ke siklus I adalah sebesar 27% sedangkan peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa dari siklus I ke siklus II adalah sebesar 42 %, sehingga disarankan agar guru menggunakan model pembelajaran VAK (Visual, Auditori, Kinestetik) untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa.en_US
dc.subjectkemampuan pemecahan masalahen_US
dc.subjectmodel pembelajaran VAKen_US
dc.subjectbangun ruangen_US
dc.titleUpaya Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa pada Pokok Bahasan Kubus dan Balok dengan Menggunakan Model Pembelajaran VAK (Visual, Auditori, Kinestetik) di Kelas VIII SMP Negeri 1 Ajibata Tahun Ajaran 2013/2014en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record