PENGARUH MODEL KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA PADA MATERI BANGUN DATAR SEGI EMPAT DI KELAS VII SMP NEGERI 28 MEDAN T. A. 2016/2017
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray (TSTS) Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah dan Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa pada Materi Bangun Datar di Kelas VII SMP Negeri 28 Medan T. A. 2016/2017.
Jenis penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 28 Medan T.A 2016/2017. Dengan teknik Two Stay Two Stray (TSTS) diperoleh sampel penelitian kelas eksperimen (VII-C). Instrumen yang digunakan adalah tes hasli belajar siswa dengan bentuk soal esay yang telah dilakukan uji validitasi instrument serta lembar observasi keterampilan proses siswa.
Setelah dilakukan perlakuan yang berbeda, hasil perhitungan analisa regresi diperoleh persamaan regresi (pemecahan masalah) yaitu: Y ̂= 3,809 + 0,902 X dan (komunikasi) persamaan regresinya: Y ̂= 18,577+0,706X. Pada persamaan regresi kedua kemampuan tersebut diperoleh nilai b bertanda positif, artinya ketiga variabel mempunyai hubungan linear yang positif. Dari uji keberartian regresi diperoleh bahwa ada pengaruh antara Model Two Stay Two Stray (TSTS) terhadap kemampuan pemecahan masalah dan kemampuan komunikasi matematika siswa. Hasil koefisien korelasi pemecahan masalah diperoleh r = 0,853 dan komunikasi diperoleh nilai r = 0,755, berarti terdapat hubungan yang kuat antara model Two Stay Two Stray dengan kemampuan pemecahan masalah dan komunikasi matematika siswa. Dan dari uji keberartian koefisien korelasi diperoleh hubungan yang kuat antara Model Two Stay Two Stray (TSTS) terhadap kemampuan pemecahan masalah dan kemampuan komunikasi. Koefisien determinasi pada hubungan X terhadap Y1 diperoleh r^2 = 72,8%, yang berarti bahwa 72,8% kemampuan pemecahan masalah matematika siswa dapat dipengaruhi oleh model Two Stay Two Stray. Selanjutnya koefisien determinasi pada hubungan X terhadap Y2 diperoleh r^2 = 57,0%, yang berarti bahwa 57,0% kemampuan komunikasi matematika dipengaruhi oleh model Two Stay Two Stray, sehingga disimpulkan terdapat pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray (TSTS) Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah dan Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa, sehingga Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray (TSTS) dapat digunakan sebagai salah satu alternatif pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah dan komunikasi matematika siswa.
Collections
- Pendidikan Matematika [662]