dc.description.abstract | Hingga saat ini masih banyak siswa yang menganggap matemtika itu tidak menarik, membosankan dan menjemukan. Ada banyak faktor penyebabnya salah satu nya adalah kurang inovatif nya guru dalam menyampaikan materi sehingga suasana tidak menggairahkan.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan mereapkan model pembelajaran creative problem solving. Dalam pembelajaran ini siswa dibentuk dalam kelompok yang heterogen sehingga siswa dapat dengan leluasa mengutarakan pendapat dan menanyakan hal-hal yang kurang dipahami kepada teman satu kelompoknya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan pemecahan masalah matematika siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran creative problem solving. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Swasta Gajah Mada. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Random Sampling.. sampel penelitian berjumlah 30 siswa. pengambilan data menggunakan observasi dan instrument berbentuk essay yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran creative problem solving mempengaruhi kemampuan pemecahan masalah siswa pada kelas XI IPA SMA Swasta Gajah Mada. Analisis data menggunakan uji-t, dari hasil perhitungan data diperoleh thitung sebesar 12,59 sedangkan ttabel pada taraf signifikan 5% dengan derajat kebebasan 28 yaitu sebesar 2,05. Maka dapat dikatakan bahwa thitung > ttabel berarti hipotesis alternative(Ha) diterima dan hipotesis nol (H0) ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa model pembelajaran creative problem solving berpengaruh terhadap pemecahan masalah siswa. | en_US |