dc.description.abstract | Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VIII-1 SMP ROMALBEST MEDAN yang berjumlah 32 orang. Instrumen yang digunakan adalah tes dan observasi.
Berdasarkan refleksi siklus I, dilakukan perbaikan pada siklus II. Nilai rata-rata observasi guru di siklus I 2,6 dan mengalami peningkatan di siklus II menjadi 3,4 kategori sangat baik, sedangkan nilai rata-rata observasi peserta didik pada siklus I 46,875% dengan kategori aktif, sedangkan pada siklus II sebesar 84,375% pada siklus II. Ketuntasan belajar klasikal yang diperoleh pada kemampuan komunikasi pada tes awal 44,375% setelah diberi tindakan meningkat menjadi 68,75% di siklus I dan menjadi 93,75% di siklus II, sedangkan untuk kemampuan pemecahan masalah matematis peserta didik pada tes awal diperoleh 48,59% meningkat menjadi 62,5% di siklus I dan 87,5% di siklus II. Ketuntasan belajar individual meningkat untuk kemampuan komunikasi dimana tes awal hanya 4 orang memperoleh nilai 65, pada post-test I meningkat menjadi 22 orang, pada post-test II meningkat menjadi 30 orang, sedangkan untuk kemampuan pemecahan masalah matematis peserta didik pada tes awal terdapat 7 orang yang mendapat nilai 65, pada post-test I meningkat menjadi 20 orang, pada post-test II meningkat menjadi 28 orang. Rata-rata nilai kemampuan komunikasi peserta didik pada tes awal adalah 44,375 meningkat menjadi 66,71 di siklus I dan 74,68 di siklus II, sedangkan kemampuan pemecahan masalah peserta didik pada tes awal adalah 48,59 meningkat menjadi 67,03 pada siklus I dan 73,22 pada siklus II. Dari hasil penelitian siklus I dan siklus II dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran Thinking Aloud Pair Problem Solving dapat meningkatkan kemampuan komunikasi dan pemecahan masalah peserta didik di kelas VIII SMP ROMALBEST Medan. | en_US |