dc.description.abstract | Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan pemahaman konsep dan pemecahan masalah matematika peserta didik yang diajarkan dengan model Visual Auditori Kinestetik (VAK) lebih baik daripada tanpa model Visual Auditori Kinestetik (VAK) pada materi segitiga di kelas VII SMP Parulian 1 Medan Tahun Pembelajaran 2017/2018. Penelitian ini menggunakan dua instrument test kemampuan pemahaman konsep dan kemampuan pemecahan masalah matematika dalam bentuk uraian. Intrumen tersebut terlebih dahulu di validasi oleh tiga orang validator kompeten yang berasal dari dua validator merupakan dosen dan seorang validator merupakan guru matematika dan dinyatakan valid. Dari penelitian yang dilakukan, data yang telah didapat telah diuji normalitas datangnya dengan uji Liliefors dan homogenitas datanya menggunakan uji F, dari pengujian yang dilakukan dari kedua sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan homogen.
Dari hasil penelitian menunjukkan skor rata-rata kemampuan pemahaman konsep di kelas eksperimen adalah 72,29 dan kemampuan pemahaman konsep di kelas kontrol adalah 61,93 dan skor rata-rata kemampuan pemecahan masalah matematika dikelas ekperimen adalah 73,87 dan kemampuan pemecahan masalah matematika di kelas kontrol adalah 62,5. Dari hasi uji hipotesis untuk kemampuan pemahaman konsep diperoleh thitung = 8,2366 dan ttabel = 1,669 sehingga diperoleh thitung > ttabel sedangkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa thitung = 13,427 dan ttabel = 1,669 sehingga diperoleh thitung > ttabel. Dengan demikian diperoleh kesimpulan bahwa : Model Visual Auditori Kinestetik (VAK) lebih baik daripada tanpa model Visual Auditori Kinestetik (VAK) terhadap kemampuan pemahaman konsep dan kemampuan pemecahan masalah pada materi segitiga di kelas VII SMP Parulian 1 Medan Tahun Pembelajaran 2017/2018. | en_US |