ANALISIS YURIDIS PEMBATALAN HAK SEWA BANGUNAN OLEH PEMILIK TANAH TERHADAP RUKO YANG DIBANGUN OLEH ORANG LAIN (STUDI PUTUSAN NO: 227/Pdt.G/2012/PN.Medan)

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi dengan kebutuhan manusia akan suatu bangunan sehingga mendorong satu sama lain untuk melakukan sewa menyewa suatu bangunan baik untuk rumah tinggal maupun bangunan untuk usaha yang di dalamnya terdapat 2 (dua) pihak yang saling membuat janji baik tertulis maupun lisan. Adapun permasalahan yang ditetapkan dalam penulisan skripsi mengenai Analisi Yuridis Pembatalan Hak Sewa Bangunan Oleh Pemilik Tanah Terhadap Ruko Yang Dibangun Oleh Orang Lain (Studi Putusan No: 227/Pdt.G/2012/PN.Medan) ini adalah akibat hak pembatalan sewa menyewa yang dilakukan tanpa persetujuan dari pihak penyewa dan dasar pembatalan berakhirnya perjanjian sewa menyewa yang dilakukan oleh pemilik tanah terhadap penyewa bangunan ruko. Pembatalan sewa menyewa yang dilakukan secara sepihak tanpa persetujuan pihak penyewa merupakan salah satu pembatalan perjanjian yang dapat dilakukan oleh si pemberi sewa dengan ketentuan apabila si penyewa melakukan wanprestasi atau apabila dalam perjanjian tidak ditetapkan jangka waktu berakhirnya perjanjian sewa menyewa tersebut.Dalam putusan Pengadilan Negeri Medan No.227/Pdt.G/2012/PN.Medan dasar dari pembatalan sewa terhadap penyewa bangunan ruko adalah sewa menyewa tanpa tenggang waktu tertentu. Untuk mencapai tujuan dari skripsi ini penulis menggunakan teknik library research yang merupakan kegiatan mengumpulkan data yang dibutuhkan dengan bantuan perpustakaan, seperti buku-buku, perundang-undangan, serta media internet (online) yang berhubungan dengan pembahasan skripsi ini. Sehingga dengan adanya penulisan skripsi ini dapat membantu para pihak yang akan melakukan perjanjian sewa menyewa hendaknya mengadakan perjanjian secara tertulis antara kedua belah pihak dan mencantumkan batas waktu tertentu agar tidak terjadi suatu sengketa yang dapat merugikan antara pihak penyewa dan pihak yang menyewakan.