Show simple item record

dc.contributor.authorBr. Nadap-Dap, Eppy Yerni
dc.date.accessioned2025-07-09T08:15:10Z
dc.date.available2025-07-09T08:15:10Z
dc.date.issued2025-07
dc.identifier.urihttps://repository.uhn.ac.id/handle/123456789/12413
dc.description.abstractTanaman lemon juga dikenal sebagai jeruk sitrun atau jeruk limun, tersedia di seluruh Indonesia dan salah satu sentra produksinya terdapat di Provinsi Sumatera Utara. Permintaan pasar untuk jeruk lemon cukup tinggi dan budidayanya sangat menguntungkan karena dapat dipanen setiap minggu. Desa Sekoci di Sumatera Utara memiliki rata-rata produksi lemon sebesar 14.796 kg per tahun yang mampu memenuhi permintaan konsumen. Lemon lokal lebih disukai oleh konsumen karena harganya lebih murah, memiliki rasa, ukuran, aroma yang lebih baik, dan mudah didapat. Selain memiliki karakteristik rasa asam dan aroma khas yang segar, buah lemon kaya akan vitamin C, antioksidan, serat, dan zat gizi mikro lainnya yang berkhasiat bagi kesehatan manusia sehingga digunakan banyak dalam makanan dan minuman. Terdapat 3 tingkat kematangan buah lemon berdasarkan warna buah lemon pada tahap waktu panen terbagi menjadi: hijau, hijau-kuning, dan kuning. Setelah dipanen, buah akan melewati proses distribusi yakni penyimpanan yang dapat mempengaruhi umur simpannya. Penanganan panen dan pascapanen buah lemon lokal di Kota Medan masih kurang diperhatikan. Meskipun produksi lokal dapat memenuhi permintaan pasar, buah lemon tetap diimpor karena kualitasnya yang kurang tahan lama. Untuk mempertahankan kualitas buah lemon lokal sehingga sampai ke tangan konsumen dalam keadaan baik, maka peneliti menerapkan pemilihan mengenai tingkat kematangan dan lama penyimpanan buah lemon lokal dengan tujuan menjaga kesegaran dan kualitas fisikokimia buah. Umur simpan lemon dapat ditingkatkan dengan mengendalikan laju transpirasi dan respirasi serta menyimpannya pada suhu rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat kematangan dan lama penyimpanan suhu ruang tehadap karakteristik fisikokimia buah lemon lokal. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial yang terdiri dari dua faktor yaitu tingkat kematangan buah jeruk saim madu yang terdiri dari 3 taraf perlakuan yaitu (hijau, hijau-kuning, dan kuning) dan lama penyimpanan (hari) yang terdiri dari 7 taraf perlakuan (0, 2, 4, 6, 8, 10, dan 12 hari). Parameter yang diamati adalah susut bobot buah, penyusutan ukuran buah, kekerasan, total padatan terlarut, pH, asam tertitrasi total, rasio TPT:ATT, dan vitamin C. Hasil penelitian disimpulkan bahwa tingkat kematangan buah lemon lokal (Citrus x limon) menunjukkan pengaruh berbeda nyata terhadap susut bobot buah, penyusutan ukuran buah (membujur dan melintang), kekerasan, TPT, pH, dan vitamin C. Akan tetapi menunjukkan pengaruh tidak berbeda nyata terhadap ATT dan rasio TPT:ATT. Lama penyimpanan buah lemon local (Citrus x limon) menunjukkan pengaruh berbeda nyata terhadap susut bobot buah, penyusutan ukuran buah (membujur), dan kekerasan, TPT, pH, kandungan vitamin C. Akan tetapi menunjukkan pengaruh tidak berbeda nyata terhadap ATT dan Rasio TPT:ATT. Interaksi tingkat kematangan dan lama penyimpanan ruang menunjukkan pengaruh berbeda nyata terhadap parameter susut bobot buah, penyusutan ukuran buah (membujur), TPT dan kandungan vitamin C. Akan tetapi, interaksi tingkat kematangan dan lama penyimpanan dingin menunjukkan pengaruh tidak berbeda nyata terhadap parameter penyusutan ukuran buah (membujur), kekerasan, TPT, pH, . Perlakuan sampel yang terbaik adalah pada tingkat kematangan hijau-kuning dengan lama penyimpanan 8 hari.en_US
dc.subjectTingkat Kematangan danen_US
dc.subjectLama Penyimpanan Suhu Ruang,en_US
dc.subjectMutu Fisikokimia Buah Lemon Lokal (Citrus x limon),en_US
dc.titlePengaruh Tingkat Kematangan dan Lama Penyimpanan Suhu Ruang Terhadap Karakteristik Mutu Fisikokimia Buah Lemon Lokal (Citrus x limon),en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record