• Login
    View Item 
    •   Home
    • Student Papers
    • Kedokteran
    • Pendidikan Dokter
    • View Item
    •   Home
    • Student Papers
    • Kedokteran
    • Pendidikan Dokter
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    PERBANDINGAN EFEKTIVITAS KRIM EKSTRAK LIDAH BUAYA (ALOE VERA LINN) DAN MADU HUTAN (APIS DORSATA) TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA BAKAR DERAJAT IIA PADA TIKUS WISTAR JANTAN (RATTUS NORVEGICUS)

    Thumbnail
    View/Open
    KEVIN HABIB ALHUDA.pdf (928.9Kb)
    Date
    2024-03-26
    Author
    ALHUDA, KEVIN HABIB
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Pendahuluan: Luka bakar merupakan kerusakan kulit dan jaringan subkutan terhadap trauma suhu/termal. Berdasarkan kedalaman luka derajat luka bakar terbagi menjadi 3. Luka bakar derajat IIA ditandai dengan kulit yang memerah, nyeri dan dijumpai bulla. Penanganan luka bakar derajat IIA saat ini menggunakan obat topikal seperti silver sulfadiazine, MEBO (Moist Exposed Burn Ointment) ataupun bioplacenton. Madu dan lidah buaya merupakan bahan tradisional yang dapat digunakan sebagai alternatif pengobatan luka bakar derajat IIA. Tujuan: Membandingkan efektivitas madu hutan (Apis dorsata) konsentrasi 100%, krim ekstrak lidah buaya (aloe vera linn) konsentrasi 75%, kontrol positif menggunakan silver sulfadiazine dan kontrol negatif tanpa pemberian perlakuan terhadap penyembuhan luka bakar derajat IIA pada tikus wistar jantan. Metode: Penelitian ini menggunakan metode eksperimental murni dengan pengamatan post test only with control group design untuk membandingkan pengaruh madu hutan konsentrasi 100% dan krim ekstrak lidah buaya konsentrasi 75% terhadap penyembuhan luka balkar. Sampel pada penelitian ini adalah 24 ekor tikus wistar (Rattus norvegicus) yag dibagi dalam 4 kelompok perlakuan. Tikus dibuat mengalami luka bakar dengan cara ditempelkan koin diameter 2 cm yang dipanaskan selama 3 menit. Diameter luka bakar diukur mulai dari hari pertama sampai hari ke 14 pemberian perlakuan. Hasil: Terdapat perbedaan rata-rata panjang luka bakar setelah 14 hari perlakuan. Madu hutan dan krim ekstrak lidah buaya memiliki efektivitas terhadap penyembuhan luka bakar derajat IIA. Kelompok tikus yang diberikan madu memiliki rata rata panjang luka bakar yang paling kecil dibandingkan kelompok yang diberikan krim ekstrak lidah buaya dan diikuti oleh kelompok kontrol positif yang diberikan silver sulfadiazine dan kelompok kontrol negatif tanpa perlakuan. Kesimpulan: Madu hutan memiliki efektivitas yang paling besar terhadap luka bakar derajat IIA, dibandingkan dengan lidah buaya maupun kontrol positif  
    URI
    https://repository.uhn.ac.id/handle/123456789/10251
    Collections
    • Pendidikan Dokter [501]

    Repository UHN copyright © 2018  UHN-OFFICIAL
    Contact Us | Send Feedback
     

     

    Browse

    All of Repository UHNCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Repository UHN copyright © 2018  UHN-OFFICIAL
    Contact Us | Send Feedback