Show simple item record

dc.contributor.authorALHUDA, KEVIN HABIB
dc.date.accessioned2024-03-21T09:49:09Z
dc.date.available2024-03-21T09:49:09Z
dc.date.issued2024-03-26
dc.identifier.urihttps://repository.uhn.ac.id/handle/123456789/10251
dc.description.abstractPendahuluan: Luka bakar merupakan kerusakan kulit dan jaringan subkutan terhadap trauma suhu/termal. Berdasarkan kedalaman luka derajat luka bakar terbagi menjadi 3. Luka bakar derajat IIA ditandai dengan kulit yang memerah, nyeri dan dijumpai bulla. Penanganan luka bakar derajat IIA saat ini menggunakan obat topikal seperti silver sulfadiazine, MEBO (Moist Exposed Burn Ointment) ataupun bioplacenton. Madu dan lidah buaya merupakan bahan tradisional yang dapat digunakan sebagai alternatif pengobatan luka bakar derajat IIA. Tujuan: Membandingkan efektivitas madu hutan (Apis dorsata) konsentrasi 100%, krim ekstrak lidah buaya (aloe vera linn) konsentrasi 75%, kontrol positif menggunakan silver sulfadiazine dan kontrol negatif tanpa pemberian perlakuan terhadap penyembuhan luka bakar derajat IIA pada tikus wistar jantan. Metode: Penelitian ini menggunakan metode eksperimental murni dengan pengamatan post test only with control group design untuk membandingkan pengaruh madu hutan konsentrasi 100% dan krim ekstrak lidah buaya konsentrasi 75% terhadap penyembuhan luka balkar. Sampel pada penelitian ini adalah 24 ekor tikus wistar (Rattus norvegicus) yag dibagi dalam 4 kelompok perlakuan. Tikus dibuat mengalami luka bakar dengan cara ditempelkan koin diameter 2 cm yang dipanaskan selama 3 menit. Diameter luka bakar diukur mulai dari hari pertama sampai hari ke 14 pemberian perlakuan. Hasil: Terdapat perbedaan rata-rata panjang luka bakar setelah 14 hari perlakuan. Madu hutan dan krim ekstrak lidah buaya memiliki efektivitas terhadap penyembuhan luka bakar derajat IIA. Kelompok tikus yang diberikan madu memiliki rata rata panjang luka bakar yang paling kecil dibandingkan kelompok yang diberikan krim ekstrak lidah buaya dan diikuti oleh kelompok kontrol positif yang diberikan silver sulfadiazine dan kelompok kontrol negatif tanpa perlakuan. Kesimpulan: Madu hutan memiliki efektivitas yang paling besar terhadap luka bakar derajat IIA, dibandingkan dengan lidah buaya maupun kontrol positif  en_US
dc.subjectLuka bakar derajat IIA,en_US
dc.subjectMadu hutan,en_US
dc.subjectEkstrak krim lidah buaya,en_US
dc.subjectSilver sulfadiazine,en_US
dc.subjectTikus wistar jantan.en_US
dc.titlePERBANDINGAN EFEKTIVITAS KRIM EKSTRAK LIDAH BUAYA (ALOE VERA LINN) DAN MADU HUTAN (APIS DORSATA) TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA BAKAR DERAJAT IIA PADA TIKUS WISTAR JANTAN (RATTUS NORVEGICUS)en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record