• Login
    View Item 
    •   Home
    • Student Papers
    • Kedokteran
    • Pendidikan Dokter
    • View Item
    •   Home
    • Student Papers
    • Kedokteran
    • Pendidikan Dokter
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Sirih Hijau (Piper betle L.) Terhadap Rasio Neutrofil-Limfosit Pada Tikus Wistar (Rattus novergicus) Jantan yang Terinfeksi Staphylococcus aureus

    Thumbnail
    View/Open
    Bestaprilyn Josierade Situmorang.pdf (427.7Kb)
    Date
    2024-03-04
    Author
    Situmorang, Bestaprilyn Josierade
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Latar Belakang : Prevalensi infeksi nosokomial di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia, mencapai 7,1%, dengan Staphylococcus aureus (S. aureus) sebagai penyebab utama. Resistensi antibiotik semakin meningkat, sehingga dilakukan penelitian tanaman obat sebagai alternatif, seperti ekstrak daun sirih hijau (Piper betle L.) atau EDSH. Neutrophil-Lymphocyte Ratio (NLR), dipilih sebagai biomarker antiinflamasi yang efektif pada penelitian ini. Tujuan : Untuk mengetahui NLR pada tikus Wistar jantan yang terinfeksi S. aureus setelah pemberian beberapa dosis EDSH. Metode : Desain penelitian ini merupakan eksperimental menggunakan rancangan Pretest and Posttest with Control Group Design. Sampel yang digunakan adalah 40 ekor tikus Wistar jantan yang dibagi dalam 5 kelompok; kelompok dosis EDSH 300 mg/kgbb, 500 mg/kgbb, dan 1000 mg/kgbb, kontrol positif menggunakan cefadroxil, dan kontrol negatif menggunakan aquades. Pemeriksaan NLR dilakukan pada tikus yang terinfeksi S. aureus dan setelah diberi perlakuan. Hasil : Pada nilai post test didapati kelompok EDSH dosis 300 mg/KgBB, 500 mg/KgBB dan 1000 mg/KgBB serta kelompok kontrol positif efektif dalam menurunkan kadar NLR pada tikus Wistar yang terinfeksi S.aureus dengan rata- rata 3,44%, 3,70%, 2,68%, dan 3,28%. Sedangkan kelompok kontrol negatif dengan rata-rata 7,25% mengalami penurunan NLR namun tidak dalam batas normal (<5%). Kesimpulan : Penelitian ini menunjukkan perbedaan signifikan dalam NLR tikus wistar jantan setelah perlakuan. Daun sirih hijau dosis 1000 mg/KgBB efektif menurunkan NLR dibandingkan dengan dosis 300 mg/KgBB, 500 mg/KgBB, kontrol positif, dan kontrol negatif. Temuan ini mendukung potensi daun sirih hijau sebagai agen antiinflamasi.
    URI
    https://repository.uhn.ac.id/handle/123456789/10207
    Collections
    • Pendidikan Dokter [503]

    Repository UHN copyright © 2018  UHN-OFFICIAL
    Contact Us | Send Feedback
     

     

    Browse

    All of Repository UHNCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Repository UHN copyright © 2018  UHN-OFFICIAL
    Contact Us | Send Feedback