PEMIDANAAN TERHADAP NARAPIDANA SEBAGAI PELAKU TINDAK PIDANA NARKOTIKA YANG SEDANG MENJALANI MASA PEMBEBASAN BERSYARAT (Studi Putusan Nomor: 37/Pid.Sus/2015/PN.SAK)

Abstract

Hukum mengatur hampir seluruh segi kehidupan manusia, mulai dari sebelum manusia lahir sampai dengan sesudah meninggal, di manapun manusia melakukan aktivitas yang melibatkan hubungan antar individu dalam masyarakat. Salah satunya adalah Hukum Pidana, yakni hukum yang mengatur tentang perbuatan-perbuatan apa yang dapat dihukum dan hukuman apa yang dapat dijatuhkan kepada si pelaku atas kejahatan yang dilakukannya. Dalam penulisan skripsi ini masalah yang hendak diteliti adalah Bagaimanakah pertimbangan hakim dalam menjatuhkan pemidanaan terhadap narapidana yang sedang menjalani masa pembebasan bersyarat dan Bagaimana akibat hukum yang akan diterima narapidana sebagai pelaku tindak pidana narkotika yang sedang menjalani masa pembebasan bersyarat. Pembahasan penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data yang digunakan pada Penelitian Pustaka (library research) dengan mengamati berbagai literatur yang berhubungan dengan pokok permasalahan yang diangkat baik itu berupa buku, makalah ataupun tulisan yang sifatnya membantu sehingga dapat dijadikan sebagai pedoman dalam proses penelitian. Dari hasil analisa pembahasan penulis dapat ditarik kesimpulan yakni : bahwa pertimbangan hakim dalam menjatuhkan pemidanaan terhadap narapidana yang sedang menjalani masa pembebasan bersyarat adalah ada unsur pemberatan karena terdakwa merupakan pelaku residifis, jumlah barang bukti ganja yang dikendalikan pengangkutannya oleh terdakwa sangat fantastis yakni sebanyak 8.088.000 gram, bahwa ancaman hukuman maksimal terhadap pelaku tindak pidana narkotika di Indonesia adalah hukuman mati dan bahwa akibat hukum yang akan diterima narapidana sebagai pelaku tindak pidana narkotika adalah Narapidana harus menjalani sisa hukuman pada saat pembebasan bersyarat, Narapidana akan menjalani hukuman mati, setelah menyelesaikan sisa hukuman yang dijalani.