PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA YANG TANPA HAK MENANGKAP DAN MEMPENIAGAKAN SATWA YANG DI LINDUNGI DALAM KEADAAN HIDUP SECARA BERSAMA-SAMA (STUDI PUTUSAN No.709/PID.B/2012/PN.BWI)
Abstract
Tujuan utama penulis skripsi ini adalah Bagaimanakah pertanggungjawaban pidana pelaku yang tanpa hak menangkap dan memperniagakan satwa yang dilindungi dalam keadaan hidup secara bersama-sama (Studi Putusan Nomor:709/Pid.B/2012/Pn.BWI).
Dalam metode penulisan skripsi ini menggunakan metode penelitian kepustakaan yaitu metode pengambalian data yang dilakukan dengan cara menggunakan bahan-bahan yang ada diperpustakaan seperti buku-buku, peraturan perundang-undangan, situs internet, dan hasil-hasil penelitian yang berkaitan dengan topik penelitian ini. Penelitian yang penulis gunakan yaitu penelitian yuridis normatif yakni penulisan berdasarkan pada studi keputusan dan mencari konsep-konsep serta pendapat-pendapat prosedural hukum dan peraturan perundang-undangan secara studi kepustakaan.
Kegiatan perniagaan satwa liar yang sering dilakukan dalam bentuk perdagangan satwa liar semakin marak terjadi yang berdampak kepada kepunahan dari satwa-satwa tersebut. Sesuai putusan Hakim yang dirasakan telah mencerminkan rasa keadilan, dalam kasus perniagaan satwa yang dilindungi yang terjadi di Pengadilan Negeri Bayau Wangi tersebut. Hakim memvonis terdakwa dengan 6 (enam) bulan dan denda sebesar Rp. 300.000,- (Tiga ratus ribu rupiah) yang telah sesuai sebagai mana diatur dalam undang- undang No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati Dan Ekosistemnya.
Collections
- Ilmu Hukum [1669]