APLIKASI SOLID DECANTER DAN PLANT CATALYST PADA TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata L.) PADA TANAH ULTISOL
Abstract
Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas HKBP Nommensen Medan, Kelurahan Simalingkar B, Kecamatan Medan Tuntungan, lokasi penelitian berada pada ketinggian sekitar 33 meter diatas permukaan laut (mdpl), jenis tanah ultisol, tekstur tanah pasir berlempung (Lumbanraja dan Harahap, 2015). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai Januari 2023. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Aplikasi Solid Decanter dan Plant Catalyst pada tanaman jagung manis (Zea Mays saccharata L.) varietas Bonanza F1 Pada Tanah Ultisol.
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial yang terdiri dari dua faktor perlakuan, yaitu : perlakuan dosis Solid Decanter dan konsentrasi Plant Catalyst. Faktor Dosis Solid Decanter yang terdiri dari empat taraf, yaitu : S0 = 0 ton/ha setara dengan 0 kg/petak (3 m2) (kontrol), S1 = 10 ton/ha setara dengan 3 kg/petak (3 m2), S2 = 20 ton/ha setara dengan 6 kg/petak (3 m2) (Dosis anjuran), S3 = 30 ton/ha setara dengan 9 kg/petak (3 m2). Faktor Perlakuan konsentrasi Plant Catalyst, yang terdiri dari tiga taraf, yaitu : P0 = 0 g/l/Petak (kontrol), P1 = 1 g/l/Petak, P2 = 2 g/l/Petak (dosis anjuran), P3 = 3 g/l/Petak. Parameter yang diamati yaitu tinggi tanaman, diameter batang, bobot tongkol dengan kelobot, bobot tongkol 40% dengan kelobot, bobot tongkol tanpa kelobot, bobot produksi per petak dan produksi per hektar.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis Solid Decanter berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman umur 3, 6, dan 7 MST, diameter batang umur 3,4,5,6 dan 7 MST, bobot tongkol dengan kelobot, bobot tongkol dengan 40% kelobot, bobot tongkol tanpa kelobot, bobot produksi per petak dan produksi per hektar, tetapi berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman umur 4 MST dan berpengaruh nyata pada tinggi tanaman umur 5 MST.
Konsentrasi Plant Catalyst dan interaksinya dengan dosis Solid Decanter berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman dan diameter batang umur 3,4,5,6 dan 7 MST, bobot tongkol dengan kelobot, bobot tongkol dengan 40% kelobot, bobot tongkol tanpa kelobot, bobot produksi per petak dan produksi per hektar.
Collections
- Agroekoteknologi [321]