dc.description.abstract | Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui tentang pengaruh dosis pupuk bokashi kotoran sapi dan pupuk SP-36 (Glycine max (L.) Merril) terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kacang kedelai.
Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas HKBP Nommensen Medan di Desa Simalingkar B, Kecamatan Medan Tuntungan. Lahan penelitian berada pada ketinggian sekitar 33 m di atas permukaan laut (dpl), dengan jenis tanah Ultisol. Pelaksanaan penelitian pada bulan November 2022 sampai dengan Januari 2023.
Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial yang terdiri dari dua faktor perlakuan yaitu dosis Bokashi kotoran sapi dan Pupuk SP-36. Bokashi kotoran sapi (B) terdiri dari empat taraf perlakuan yaitu B0 = 0 ton/ha setara dengan 0 kg/petak (kontrol), B1 =7,5 ton/ha setara dengan 1,125 kg/petak, B2 = 15 ton/ha setara dengan 2,25 kg/petak (dosis anjuran), dan B3 = 22,5 ton/ha setara dengan 3,375 kg/petak. Faktor kedua, dosis pupuk SP-36 (S) terdiri dari empat taraf perlakuan yaitu S0 = 0 kg/ha setara dengan 0 g/petak (kontrol), S1 = 50 kg/ha setara dengan 7,5 g/petak, S2 = 100 kg/ha setara dengan 15 g/petak (dosis anjuran) dan S3 = 150 kg/ha setara dengan 22,5 g/petak. Parameter yang diamati yaitu tinggi tanaman, jumlah cabang, jumlah polong per tanaman, jumlah polong hampa per tanaman, jumlah polong berisi per tanaman, bobot kering polong berisi per petak panen, bobot 100 biji, produksi biji kering per petak, dan produksi biji kering per hektar.
Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa dosis bokashi kotoran sapi berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman pada umur 4 dan 6 MST, tetapi berpengaruh tidak nyata terhadap tanaman pada umur 2 MST, jumlah cabang, jumlah polong per tanaman, jumlah polong hampa per tanaman, jumlah polong berisi per tanaman, bobot kering polong berisi per petak panen, bobot 100 butir biji, produksi biji kering per petak, dan produksi biji kering per hektar. Dosis SP-36 berpengaruh tidak nyata terhadap semua parameter pengamatan dan interaksinya dengan dosis SP-36 yang meliputi tinggi tanaman, jumlah cabang, jumlah polong per tanaman, jumlah polong hampa per tanaman, jumlah polong berisi per tanaman, bobot kering polong berisi per petak panen, bobot 100 butir biji, produksi biji kering per petak, dan produksi biji kering per hektar. | en_US |