PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L) TERHADAP JUMLAH LEUKOSIT PADA TIKUS PUTIH WISTAR (Rattus norvegicus) YANG TERINFEKSI STAPHYLOCOCCUS AUREUS
Abstract
Latar Belakang: Penyakit infeksi merupakan salah satu dari sekian banyaknya penyakit di dunia yang paling sering terjadi, penyakit infeksi itu sendiri disebabkan oleh mikroorganisme yang tumbuh dan berkembang biak seperti bakteri, salah satu bakteri tersebut merupakan Staphylococcus aureus. Terdapat beberapa penyakit yang ditimbulkan oleh Staphylococcus aureus yaitu pioderma, infeksi nosokomial serta gejala diare. Infeksi yang terjadi di dalam tubuh akan membuat kadar sel darah putih atau leukosit menjadi meningkat. Masyarakat Indonesia telah dikenal menggunakan obat-obatan secara tradisional salah satunya menggunakan tumbuhan daun belimbing wuluh yang memiliki kandungan zat antibakteri. Untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak daun belimbing wuluh (Averrhoa belimbi L) terhadap jumlah leukosit pada tikus yang terinfeksi Staphylococcus aureus.
Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak daun belimbing wuluh (Averrhoa belimbi L) terhadap jumlah leukosit pada tikus yang terinfeksi Staphylococcus aureus.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan desain Post Test with Control Group Design dengan menggunakan 27 tikus yang dibagi menjadi 3 kelompok yaitu kontrol positif, negatif dan EDBW 150mg. Seluruh tikus diberi luka sayat pada punggung dan diinfeksi bakteri setelahnya diberi perlakuan melalui oral.
Hasil: Berdasarkan hasil uji One Way ANOVA didapatkan hasil p=0,00 (p<0,05)
bahwa terdapat pengaruh penurunan jumlah leukosit pada kelompok perlakuan.
Kesimpulan: Terdapat pengaruh penurunan jumlah leukosit pada tikus yang terinfeksi Staphylococcus aureus pada kelompok perlakuan. Kelompok kontrol positif lebih efektif dalam menurunkan jumlah leukosit diikuti kelompok EDBW.
Collections
- Pendidikan Dokter [415]