Pengaruh Ekstrak Daun Kelor (Moringa oleifera) terhadap Jumlah Leukosit Tikus Putih (Rattus norvegicus) yang Terinfeksi Escherichia coli
Abstract
Latar Belakang: Escherichia coli merupakan salah satu bakteri yang paling sering menyebabkan penyakit infeksi di seluruh dunia. Ketika terjadi infeksi, leukosit akan mengalami kenaikan. Pada umunuya infeksi ditatalaksana dengan menggunakan antibiotik. Penggunaan antibiotik yang berulang-ulang sering mengakibatkan terjadinya resistensi antibiotik sehingga diperlukan tanaman herbal sebagai alternatif. Salah satu tanaman yang memiliki potensi sebagai antibakteri adalah daun kelor (Moringa oleifera).
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak daun kelor (Moringa oleifera) terhadap jumlah leukosit tikus putih (Rattus norvegicus) yang terinfeksi Escherichia coli.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan desain Post Test with Control Group dengan menggunakan 27 ekor tikus putih (Rattus norvegicus). Tikus dibagi menjadi 3 kelompok yaitu satu kelompok kontrol yang hanya diinduksi dengan Escherichia coli dan dua kelompok diinduksi dengan ekstrak daun kelor selama 7 hari dengan dosis yang berbeda. Pada kelompok kedua diberikan ekstrak daun kelor dengan dosis 150 mg dan pada kelompok ketiga selama 7 hari, dan kelompok ketiga dengan dosis 250 mg selama 7 hari. Induksi Escherichia coli dilakukan secara oral selama 4 hari. Pemberian ekstrak daun kelor diberikan setelah induksi dengan Escherichia coli.
Hasil: Berdasarkan hasil dari uji One Way ANOVA didapatkan hasil p=0,00 (<0,05)
bahwa terdapat penurunan jumlah leukosit pada kelompok perlakuan
Kesimpulan: Ekstrak daun kelor (Moringa oleifera) berpengaruh terhadap jumlah leukosit tikus putih (Rattus norvegicus) yang terinfeksi Escherichia coli. Ekstrak daun kelor dosis 250 mg lebih efektif dalam menurunkan jumlah leukosit dari pada dosis 150 mg.
Collections
- Pendidikan Dokter [415]