• Login
    View Item 
    •   Home
    • Student Papers
    • Kedokteran
    • Pendidikan Dokter
    • View Item
    •   Home
    • Student Papers
    • Kedokteran
    • Pendidikan Dokter
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    PERBANDINGAN AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK SIRIH MERAH (Piper crocatum) DAN SIRIH HIJAU (Piper betle L.) TERHADAP PERTUMBUHAN Candida albicans

    Thumbnail
    View/Open
    Elsa Liasti Harefa.pdf (700.1Kb)
    Date
    2023-03-13
    Author
    HAREFA, ELSA LIASTI
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Latar Belakang: Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengatasi infeksi Candida albicans, antara lain dengan pemberian obat antijamur, Seiring dengan kesadaran masyarakat akan efek samping produk kimia termasuk obat anti jamur yang menggunakan bahan kimia, maka kesadaran akan pentingnya produk-produk alami pada bidang kesehatan juga meningkat. Salah satu tanaman herbal yang secara empiris telah terbukti efektif sebagai antimikroba yaitu daun sirih hijau (Piper betle L.) dan daun sirih merah (Piper crocatum). Salah satu manfaat daun sirih adalah untuk mengobati keputihan akibat infeksi jamur Candida albicans yang sering dialami para wanita. Masyarakat menggunakan air rebusan daun sirih hijau untuk membersihkan kemaluan kaum wanita. Cara ini terbukti dapat merawat vagina dan menghindari keputihan. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan menggunakan rancangan posstest only control grup design. Penelitian ini menggunakan ekstrak sirih merah dan sirih hijau yang di uji dengan 6 perlakuan yaitu konsentrasi 25%,50%,75%,100%, kontrol positif ketokenazol dan kontrol negatif aquades. Di uji dengan metode dilusi menggunakan uji KHM (Kadar Hambat Minimum) dan KBM (Kadar Bunuh Minimum). Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sirih hijau lebih efektif dibandingkan sirih merah dimana nilai terendah Kadar Hambat Minimum (KHM) sirih merah (Piper crocatum) terdapat pada konsentrasi 50% dan Kadar Bunuh Minimum (KBM) sirih merah terdapat pada konsentrasi 100% dan masih ditemukan koloni yang masih hidup sedangkan Kadar Hambat Minimum (KHM) sirih hijau (Piper betle) terdapat pada konsentrasi 25% dan Kadar Bunuh Minimum (KBM) sirih hijau terdapat pada konsentrasi 25% dengan tidak ditemukannya lagi koloni yang hidup. Kesimpulan: Pemberian ekstrak sirih hijau lebih efektif berpengaruh menghambat dan membunuh Candida albicans dibandingkan ekstrak sirih hijau
    URI
    https://repository.uhn.ac.id/handle/123456789/8388
    Collections
    • Pendidikan Dokter [503]

    Repository UHN copyright © 2018  UHN-OFFICIAL
    Contact Us | Send Feedback
     

     

    Browse

    All of Repository UHNCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Repository UHN copyright © 2018  UHN-OFFICIAL
    Contact Us | Send Feedback