• Login
    View Item 
    •   Home
    • Student Papers
    • Kedokteran
    • Pendidikan Dokter
    • View Item
    •   Home
    • Student Papers
    • Kedokteran
    • Pendidikan Dokter
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    HUBUNGAN KADAR HEMOGLOBIN GLIKOSILAT (HbA1c) DENGAN KANDIDIASIS KUTIS PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. PIRNGADI MEDAN PADA TAHUN 2019

    Thumbnail
    View/Open
    Theresia Christin Agatha.pdf (183.5Kb)
    Date
    2023-03-13
    Author
    AGATHA, THERESIA CHRISTIN
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Latar belakang: Kandidiasis kutis merupakan infeksi jamur pada kulit yang disebabkan oleh ragi atau mikroorganisme yang termasuk ke dalam genus candida. Telah diketahui bahwa diabetes melitus merupakan salah satu faktor predisposisi terjadinya kandidiasis kutis yang diakibatkan oleh perubahan sistem pertahanan tubuh. Diabetes melitus merupakan penyakit metabolik ditandai dengan adanya hiperglikemia akibat dari kelainan sekresi insulin ataupun kerja insulin. Dimulai dari penghancuran autoimun sel-sel pankreas yang mengakibatkan defisiensi insulin hingga kelainan yang mengakibatkan resistensi terhadap kerja insulin. Untuk mengetahui tingkat kontrol glukosa seseorang dibutuhkan pemeriksaan HbA1c. Tes ini akan menunjukkan rata-rata kadar gula darah selama 90 hari terakhir dan mewakili persentase. Tes ini juga dapat digunakan untuk mendiagnosis diabetes. Tujuan: Menganalisis hubungan kadar HbA1c dengan kandidiasis kutis pada pasien diabetes melitus tipe 2. Metode: Penelitian ini merupakan analitik observasional dengan rancangan retrospektif. Untuk mengetahui hubungan kadar hemoglobin glikosilat (HbA1c) dengan kandidiasi kutis pada pasien diabetes melitus tipe 2. Pada pemeriksaan kadar HbA1c dapat dikatakan terkontrol (HbA1c˂6,5%) dan tidak terkontrol (HbA1c>6,5%). Hasil: Hasil penelitian ini diambil dari 62 data rekam medik pasien yang sesuai dengan kriteria insklusi dan eksklusi didapati pasien yang menderita diabetes melitus tipe 2 mayoritas adalah perempuan sebanyak 38 pasien ( 61,3%) dengan usia ≥55 tahun sebanyak 33 pasien (53,2%). Berdasarkan kadar HbA1c pada pasien penelitian ini lebih dominan tidak terkontrol dengan kandidiasis kutis negatif sebanyak 56 (90,3%). Hasil analisis fisher’s exact menunjukkan p-value = 1,000 (p > 0,05) artinya tidak terdapat hubungan yang bermakna antara kadar HbA1c dengan kandidiasis kutis. Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara kadar HbA1c dengan kejadian Kandidiasis kutis.
    URI
    https://repository.uhn.ac.id/handle/123456789/8386
    Collections
    • Pendidikan Dokter [503]

    Repository UHN copyright © 2018  UHN-OFFICIAL
    Contact Us | Send Feedback
     

     

    Browse

    All of Repository UHNCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Repository UHN copyright © 2018  UHN-OFFICIAL
    Contact Us | Send Feedback