Gambaran Ide Bunuh Diri Pada Mahasiswa Suku Batak Yang Mengalami Stres Akademik
Abstract
Saat ini, bunuh diri menjadi penyebab kematian terbanyak kedua setelah kecelakaan. Bunuh diri telah menjadi masalah dunia dengan angka kejadiannya yang terus meningkat. Di Indonesia sendiri bunuh diri menempati urutan kedua penyebab kematian usia muda, termasuk pada mahasiswa. Bunuh diri paling sering terjadi saat faktor-faktor yang memberi tekanan (stresor) dan masalah kesehatan jiwa terjadi bersamaan dan menciptakan rasa putus asa. Suku Batak merupakan salah satu etnik yang “menonjol” dan sangat dikenal oleh etnik lain karena keunikan dan ciri khas nya dimana Suku Batak terkenal dengan konsep “harga diri” yang selalu ingin menjadi “nomor satu”. Konsep 3H ; Hasangapon, Hamoraon, Hagabeon merupakan kesatuan tujuan utama kelompok Suku Batak. Nilai dari Hasangapon diyakini dapat membawa etnik Suku Batak menuju kejayaan yaitu melalui pendidikan, karena itu orangtua Suku Batak sangat keras dalam pendidikan anak-anaknya. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk melihat gambaran ide bunuh diri pada mahasiswa Suku Batak yang mengalami stres akademik. Penelitian ini merupakan penelitian yang sesuai pengambilan datanya menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengambilan data melalui wawancara. Pengambilan subjek dalam penelitian ini sebanyak 2 orang mahasiswa Suku Batak, dimana subjek memiliki ide bunuh diri akibat stres akademik. Penelitian ini menyatakan bahwa Stres akademik yang tidak mendapatkan penanganan yang tepat dapat memunculkan ide bunuh diri. Untuk itu pentin g bagi mahasiswa untuk memilih strategi yang tepat sebagai cooping stress dan orangtua penting untuk membangun komunikasi yang baik dan memahami karakter anak sehingga terciptanya motivasi pada anak, baik dalam bidang akademik maupun dalam menyelesaikan permasalahan.
Collections
- Ilmu Psikologi [287]