• Login
    View Item 
    •   Home
    • Student Papers
    • Kedokteran
    • Pendidikan Dokter
    • View Item
    •   Home
    • Student Papers
    • Kedokteran
    • Pendidikan Dokter
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Gambaran Efek Samping Kemoterapi Berbasis Antrasiklin Pada Pasien Kanker Payudara Di Rumah Sakit Murni Teguh Medan 2022

    Thumbnail
    View/Open
    SALOMO SANDRO LUIS HUTAGALUNG.pdf (278.3Kb)
    Date
    2023-03-03
    Author
    HUTAGALUNG, SALOMO SANDRO LUIS
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Latar belakang: Kanker payudara adalah masalah kesehatan utama pada wanita di seluruh dunia, Salah satu modalitas terapi kanker payudara adalah kemoterapi. kemoterapi berbasis antrasiklin merupakan agen yang sangat efektif dalam mengatasi kanker payudara dengan bekerja menyerang sel kanker termasuk sel normal yang dapat menimbulkan efek samping dan mengakibatkan meningkatnya rasa takut serta berkurangnya rasa percaya pada wanita yang menjalani kemoterapi. Tujuan:. Untuk mengetahui gambaran jenis efek samping kemoterapi berbasis antrasiklin pada penderita kanker payudara, untuk mengetahui waktu timbulnya efek samping (kerontokan rambut (alopesia), mual, muntah, mukositis dan diare, Untuk mengetahui perbedaan kombinasi regimen kemoterapi berbasis antrasiklin terhadap kejadian alopesia Metode: Penelitian deskriptif dengan desain cross sectional menggunakan kuesioner dan dilakukan di Rumah Sakit Murni Teguh Medan Jalan Jawa No.2 gang Buntu, Kecamatan Medan Timur, Kota Medan pada 15 September sampai 15 Oktober 2022 dengan pemilihan responden menggunakan teknik total sampling. Dengan analisis data meggunakan P F/N x 100%. Variabel bebas efek samping dan variabel terikat nya pasien kanker kemoterapi antrasiklin, siklus kemoterapi, dan kombinasi kemoterapi antrasiklin. Hasil: Efek samping yang paling sering dialami oleh pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi berbasis antrasiklin yaitu mual (91,7%) terjadi mayoritas pada siklus I (68,8%), alopesia (89,6%) terjadi mayoritas pada siklus I (47,9%), mukositis (77,1%) terjadi mayoritas pada siklus I (47,9%), muntah (66,7%) terjadi mayoritas pada siklus I (45,8%), dan diare (58,3%) terjadi mayoritas pada siklus I (27,1%). Regimen kemoterapi terhadap kejadian alopesia terbanyak yaitu doxorubicin, cyclophosphamide, curacil terdapat 16 responden. Kesimpulan: efek samping yang paling sering terjadi pada pasien kanker payudara yang menerima kemoterapi berbasis antrasiklin yaitu mual dan terjadi paling sering pada siklus I.
    URI
    https://repository.uhn.ac.id/handle/123456789/8349
    Collections
    • Pendidikan Dokter [501]

    Repository UHN copyright © 2018  UHN-OFFICIAL
    Contact Us | Send Feedback
     

     

    Browse

    All of Repository UHNCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Repository UHN copyright © 2018  UHN-OFFICIAL
    Contact Us | Send Feedback