• Login
    View Item 
    •   Home
    • Student Papers
    • Kedokteran
    • Pendidikan Dokter
    • View Item
    •   Home
    • Student Papers
    • Kedokteran
    • Pendidikan Dokter
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Uji Efektivitas Antibakteri Madu Hutan Pematang Rebah dan Madu Hutan Baduy terhadap Pertumbuhan Streptococcus Pyogenes In Vitro

    Thumbnail
    View/Open
    YOSEFIN GLORI TARINAWOA BAGO.pdf (269.9Kb)
    Date
    2023-03-02
    Author
    BAGO, YOSEFIN GLORI TARINA WOA
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Pendahuluan: Infeksi adalah salah satu masalah kesehatan yang banyak ditemui di Indonesia dan negara-negara berkembang. Infeksi tersering adalah infeksi saluran nafas atas yang disebabkan bakteri Streptococcus pyogenes. Infeksi bakteri diobati dengan antibiotik. Namun penggunaan antibiotik yang tidak rasional menyebabkan masalah resistensi. Oleh sebab itu penelitian bahan alami yang memiliki efek antibakteri seperti madu perlu dilakukan. Tujuan: Penelitian ini bertujuan menilai efektivitas madu terhadap pertumbuhan kuman Streptococcus pyogenes. Metode: Metode dalam penelitian ini adalah eksperimental murni laboratorium (True Eksperimental) secara in vitro dengan rancangan penelitian Post Test Only Control Group Desain. Penelitian ini menggunakan dua sampel madu hutan, yaitu madu hutan Pematang Rebah dan madu hutan Baduy yang masing-masing diberikan perlakuan dengan konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80%,100%, kontrol positif dan kontrol negatif. Pengulangan dilakukan sebanyak empat kali dengan metode difusi mengunakan kertas cakram. Hasil: Madu hutan Pematang Rebah tidak dapat menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus pyogenes pada konsentrasi 20%, 40%, 60%, dan 80% dengan rata-rata zona hambat 3,83 mm, 4,68 mm, 5,71 mm, dan 7,27 mm. Namun memiliki daya hambat yang lemah pada konsentrasi 100% dengan rata-rata zona hambat 9,5 mm. Madu hutan Baduy tidak dapat menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus pyogenes pada konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80%, dan 100% dengan rata-rata zona hambat 1,07 mm, 2,30 mm, 2,83 mm, 3,53 mm, dan 6,43 mm. Pada hasil analisa LSD madu hutan Pematang Rebah dengan konsentrasi 60%, 80%, dan 100% berbeda bermakna dengan kontrol negatif dan pada madu Baduy dengan konsentrasi 60%, 80%, dan 100% berbeda bermakna dengan kontrol negatif. Kesimpulan: Madu hutan Pematang Rebah dapat menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus pyogenes pada konsentrasi 100% dengan daya hambat lemah dan madu hutan Baduy tidak dapat menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus pyogenes.
    URI
    https://repository.uhn.ac.id/handle/123456789/8334
    Collections
    • Pendidikan Dokter [503]

    Repository UHN copyright © 2018  UHN-OFFICIAL
    Contact Us | Send Feedback
     

     

    Browse

    All of Repository UHNCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Repository UHN copyright © 2018  UHN-OFFICIAL
    Contact Us | Send Feedback