Perbedaan Jumlah Trombosit Tikus Putih Jantan Galur Wistar (Rattus norvegicus) yang Terinfeksi Escherichia coli dengan Pemberian Ekstrak Daun Kelor (Moringa oleifera)
Abstract
Pendahuluan : Infeksi Escherichia coli mengakibatkan abnormalitas pada sistem hematologi salah satunya trombosit, dalam meminimalisir hal tersebut dapat diberikan tanaman yang mempunyai banyak manfaat yaitu daun kelor.
Tujuan : Untuk mengetahui perbedaan aktivitas ekstrak daun kelor (Moringa oleifera) pada dosis 150 mg/kgBB dan 250 mg/kgBB terhadap jumlah trombosit tikus putih jantan galur wistar yang terinfeksi Escherichia coli.
Metode : Desain penelitian ini adalah Post Test Control Group Design. Sampel penelitian sebanyak 27 ekor tikus yang dibagi menjadi 3 kelompok yaitu (P1) yang diinfeksi Escherichia coli dan hanya diberi pakan standart, (P2) yang diinfeksi Escherichia coli dan pemberian ekstrak daun kelor dengan dosis 150 ml/kgBB serta pakan standart, (P3) yang diinfeksi Escherichia coli dan pemberian ekstrak daun kelor dengan dosis 250 ml/kgBB serta pakan standart. Selanjutnya tikus dibedah untuk diperiksa darahnya. Kemudian data dianalisis dengan uji One-way Anova dan uji Post Hoc LSD.
Hasil : Hasil uji One-way Anova dengan p < 0,05 yang artinya terdapat rerata trombosit yang berbeda dan hasil uji Post Hoc LSD dengan p < 0,05 artinya terdapat perbedaan jumlah trombosit yang signifikan antara (P1) dengan (P2), antara (P1) dengan (P3) namun pada (P2) dengan (P3) tidak berpengaruh signifikan.
Kesimpulan : Pemberian ekstrak daun kelor dengan dosis 250 ml/kgBB memiliki jumlah trombosit lebih tinggi dibandingkan dengan dosis 150 ml/kgBB dan yang hanya yang terinfeksi Escherichia coli.
Collections
- Pendidikan Dokter [415]