• Login
    View Item 
    •   Home
    • Student Papers
    • Kedokteran
    • Pendidikan Dokter
    • View Item
    •   Home
    • Student Papers
    • Kedokteran
    • Pendidikan Dokter
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Perbandingan Aktivitas Beberapa Dosis Ekstrak Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L) terhadap Jumlah Leukosit Tikus Putih yang Terinfeksi Staphylococcus aureus

    Thumbnail
    View/Open
    Helena Kristina Damanik.pdf (238.7Kb)
    Date
    2023-03-01
    Author
    DAMANIK, HELENA KRISTINA
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Pendahuluan: Penyakit infeksi merupakan penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme patogen, salah satunya disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus. Infeksi Staphylococcus aureus dapat menyebabkan beberapa jenis penyakit seperti pioderma, paronikhia, toxic shock syndrome, pneumonia, septikemia, dan ensefalitis. Masyarakat Indonesia telah lama mengenal dan memanfaatkan tumbuhan berkhasiat sebagai obat yang dikenal dengan pengobatan tradisional. Tumbuhan belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L) telah lama digunakan masyarakat sebagai tanaman obat tradisional. Berdasarkan penelitian sebelumnya, daun belimbing wuluh memiliki senyawa yang bersifat sebagai antibakteri. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan aktivitas ekstrak daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L) pada dua dosis terhadap jumlah leukosit tikus putih yang terinfeksi Staphylococcus aureus. Metode: Penelitian ini adalah penelitian eksperimental yang bersifat Post test with Control Group Design dan dilakukan di Laboratorium Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara dan Laboratorium Kesehatan Daerah Provinsi Sumatera Utara. Sampel sebanyak 27 ekor tikus yang dibagi menjadi 3 kelompok yaitu kelompok kontrol, kelompok perlakuan 1, dan kelompok perlakuan 2 dengan jumlah sampel 9 ekor perkelompok. Semua tikus dibuat luka sayat pada bagian punggung dan diinfeksi dengan bakteri Staphylococcus aureus. Perlakuan diberi secara oral dengan teknik cekok lambung. Hasil: Berdasarkan hasil uji hipotesis dengan uji Oneway Anova didapatkan nilai p=0,000 (p<0,05) artinya terdapat perbedaan penurunan jumlah leukosit jika diberi dosis yang berbeda walaupun belum mencapai jumlah leukosit normal tikus. Kesimpulan: Terdapat perbedaan penurunan jumlah leukosit tikus putih yang terinfeksi Staphylococcus aureus pada kelompok perlakuan. Kelompok perlakuan dengan pemberian ekstrak daun belimbing wuluh (Avverhoa balimbi L) dosis 150 mg/KgBB merupakan kelompok yang paling efektif dalam menurunkan jumlah leukosit walaupun belum mencapai jumlah leukosit normal tikus.
    URI
    https://repository.uhn.ac.id/handle/123456789/8328
    Collections
    • Pendidikan Dokter [503]

    Repository UHN copyright © 2018  UHN-OFFICIAL
    Contact Us | Send Feedback
     

     

    Browse

    All of Repository UHNCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Repository UHN copyright © 2018  UHN-OFFICIAL
    Contact Us | Send Feedback