PERBANDINGAN SENSITIVITAS PADA PEMERIKSAAN SPESIMEN TINJA DENGAN METODE SEDIMENTASI DAN METODE FLOTASI DALAM MENDETEKSI KECACINGAN DIAKIBATKAN OLEH SOIL TRANSMITTED HELMINTH PADA ANAK SD NEGERI 104280 DESA PULAU GAMBAR
Abstract
Pendahuluan :Sensitivitas sangat berpengaruh dalam metode pemeriksaan infeksi Soil Transmitted Helminth untuk mendeteksi kecacingan. Metode flotasi dan metode sedimentasi formoldehid-detergen merupakan salah satu upaya pemeriksaan yang cepat meningkatkan sensitivitas dalam mendeteksi kejadian kecacingan. Pada pemeriksaan di daerah perifer, Metode flotasi dan metode sedimentasi formaldehid-detergen dapat dilakukan karena tidak menggunakan alat-alat laboratorium dan reagensia yang sulit diperoleh di daerah perifer.
Tujuan: Mengetahui sensitivitas pada metode sedimentasi formaldehid-detergen dan metode flotasi untuk menemukan telur Soil Transmitted Helminth.
Metode: Uji diagnostik dengan sampel penelitian adalah spesimen feses siswa/siswi kelas 3,4 dan 5 SD Negeri 104280 desa Pulau Gambar kabupaten Serbajadi, dengan status tingkat infeksi yang tidak diketahui sebelumnya. Pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan metode flotasi dan metode sedimentasi formoldehid-detergen yang dibandingakan dengan metode direct smear. Pemeriksaan dilakukan di laboratorium Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas HKBP Nommensen Medan.
Hasil : Metode sedimentasi formoldehid-detergen berhasil menemukan 4 positif sampel dari 65 sampel feses dengan persentase sensitivitas 100% dan sudah ditemukan juga pada pemeriksaan Gold standar dengan menggunakan direct smear.
Kesimpulan: Metode sedimentasi formoldehid-detergen memiliki sensitivitas yang sangat baik dalam mendeteksi infeksi soil transmitted helminth.
Collections
- Pendidikan Dokter [415]