PENGARUH KONSENTRASI MIKROORGANISME LOKAL KULIT NENAS PLUS DAN DOSIS PUPUK KANDANG KAMBING TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KEDELAI (Glycine max L.)
Abstract
Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas HKBP Nommensen Medan di Kelurahan Simalingkar B, Kecamatan Medan Tuntungan.Tempat penelitian pada ketinggian sekitar +33 meter di atas permukaan air laut dengan pH tanah 5,5-6,5, jenis tanah ultisol dan tekstur tanah pasir berlempung (Lumbanraja dan Harahap, 2015). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan bulan Agustus 2022. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh konsentrasi mikroorganisme lokal (MOL) kulit nenas plus dan dosis pupuk kandang kambing terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kedelai (Glycine max L.).
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial yang terdiri atas dua faktor, yaitu konsentrasi MOL kulit nenas (M) dan dosis pupuk kandang kambing (K), dengan tiga ulangan konsentrasi MOL kulit nenas plus terdiri dari empat taraf, yaitu: M0 = 0 ml/l air (kontrol), M1 = 40 ml/l air, M2 = 80 ml/l air, dan M3 = 120 ml/l air. Dosis pupuk kandang kambing (K) terdiri dari tiga taraf, yaitu: K0 = 0 ton/ha (kontrol) setara dengan 0 kg/petak, K1 = 10 ton/ha setara dengan 1,5 kg/petak, dan K2 = 20 ton/ha setara dengan 3 kg/petak (dosis anjuran).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi MOL kulit nenas dan interaksinya dengan dosis pupuk kandang kambing berpengaruh tidak nyata terhadap semua peubah yang diamati pada setiap umur pengamatan yakni: tinggi tanaman 2, 4, 6 dan 8 MST, jumlah polong berisi, bobot 100 butir biji, produksi biji per petak dan produksi biji per hektar. Dosis pupuk kandang kambing berpengaruh tidak nyata terhadap bobot 100 butir biji, tetapi berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman 2, 4 dan 8 MST dan berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman umur 6 MST, jumlah polong berisi, produksi biji per petak dan produksi biji per hektar.
Collections
- Agroekoteknologi [321]