Show simple item record

dc.contributor.authorSathotho, Surya Farid
dc.date.accessioned2022-07-23T13:25:45Z
dc.date.available2022-07-23T13:25:45Z
dc.date.issued2022-07-29
dc.identifier.urihttp://repository.uhn.ac.id/handle/123456789/7020
dc.descriptionThis research aims to prove that the virtual performance of Siti Seroja by Teater Koma is a theatrical performance. Virtual performances are the choice of Teater Koma to keep working during the Covid-19 pandemic. As a performance using online media, Siti Seroja undergoes various adjustments in accordance to the media. The use of cameras becomes inevitable in a virtual staging. Dramaturgy approach is to examine whether the virtual performance of Siti Seroja is still a theatrical performance and not a film. The convention on the realism is to look further look at the idioms in its staging. An understanding of technical matters in a theater performance is part of consideration. These include the pattern of acting, stage, costume, makeup and lighting. These elements need to be observed to show the difference with the film. Siti Seroja's virtual staging is used as a research sample with purposive sampling method. This is done with the consideration that as a virtual performance produced by Teater Koma, it can represent various types of online theater performances that are rife during the Covid-19 Pandemic. The results showed that the texture of Siti Seroja's performance had a tendency to be like a theater performance on stage. Mood, dialogue and spectacle are carried out by stage idioms. The style of acting, the stage layout and the lighting; reveal the concept of the stage performance. The use of cameras as an intermediary medium is not intended to eliminate stage imageryen_US
dc.description.abstractPenelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa pertunjukan virtual Siti Seroja oleh Teater Koma merupakan pertunjukan teater. Pertunjukan virtual menjadi pilihan Teater Koma untuk tetap berkarya selama masa pandemi Covid-19. Sebagai sebuah pertunjukan yang menggunakan media daring, Siti Seroja mengalami berbagai penyesuaian agar selaras dengan media yang digunakan. Penggunaan kamera menjadi hal yang tidak bisa dihindarkan dalam sebuah pementasan virtual. Dengan kajian dramaturgi akan diteliti apakah pementasan virtual Siti Seroja tetaplah sebuah pementasan teater dan bukan film. Konvensi pemanggungan realisme dipergunakan untuk melihat lebih lanjut idiom-idiom panggung dalam pementasan dimaksud. Pemahaman tentang hal-hal yang bersifat teknis dalam sebuah pertunjukan teater juga dipergunakan sebagai pertimbangan. Hal tersebut diantaranya adalah pola pemeranan, pengadeganan, tata pentas, tata busana, tata rias maupun tata cahaya. Unsur-unsur tersebut perlu dicermati untuk memperlihatkan perbedaannya dengan film. Pementasan virtual Siti Seroja digunakan sebagai sampel penelitian dengan metode purposive sampling. Hal tersebut dilakukan dengan pertimbangan bahwa sebagai sebuah pertunjukan virtual yang produksi oleh Teater Koma, dapat mewakili berbagai jenis pertunjukan teater secara daring yang marak selama masa Pandemi Covid-19. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa tekstur pementasan Siti Seroja memiliki kecenderungan sebagaimana sebuah pementasan teater di atas panggung. Mood, dialog dan spektakel terbangun dengan idiom-idiom panggung. Gaya berperan, tata panggung dan tata cahaya menunjukkan konsep pertunjukan di atas panggung. Penggunaan kamera sebagai media perantara tidak dimaksudkan untuk menghilangkan citra panggungen_US
dc.publisherSeminar Nasional 2022 - NBM Artsen_US
dc.subjectvirtualen_US
dc.subjectSiti Serojaen_US
dc.subjectTeater Komaen_US
dc.subjectcovid-19en_US
dc.subjectdramaturgien_US
dc.titleKONVENSI TEATER PANGGUNG DALAM PEMENTASAN TEATER VIRTUAL SITI SEROJA OLEH TEATER KOMAen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record