KONVENSI TEATER PANGGUNG DALAM PEMENTASAN TEATER VIRTUAL SITI SEROJA OLEH TEATER KOMA
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa pertunjukan virtual Siti Seroja oleh Teater Koma merupakan pertunjukan teater. Pertunjukan virtual menjadi pilihan Teater Koma untuk tetap berkarya selama masa pandemi Covid-19. Sebagai sebuah pertunjukan yang menggunakan media daring, Siti Seroja mengalami berbagai penyesuaian agar selaras dengan media yang digunakan. Penggunaan kamera menjadi hal yang tidak bisa dihindarkan dalam sebuah pementasan virtual. Dengan kajian dramaturgi akan diteliti apakah pementasan virtual Siti Seroja tetaplah sebuah pementasan teater dan bukan film. Konvensi pemanggungan realisme dipergunakan untuk melihat lebih lanjut idiom-idiom panggung dalam pementasan dimaksud. Pemahaman tentang hal-hal yang bersifat teknis dalam sebuah pertunjukan teater juga dipergunakan sebagai pertimbangan. Hal tersebut diantaranya adalah pola pemeranan, pengadeganan, tata pentas, tata busana, tata rias maupun tata cahaya. Unsur-unsur tersebut perlu dicermati untuk memperlihatkan perbedaannya dengan film. Pementasan virtual Siti Seroja digunakan sebagai sampel penelitian dengan metode purposive sampling. Hal tersebut dilakukan dengan pertimbangan bahwa sebagai sebuah pertunjukan virtual yang produksi oleh Teater Koma, dapat mewakili berbagai jenis pertunjukan teater secara daring yang marak selama masa Pandemi Covid-19. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa tekstur pementasan Siti Seroja memiliki kecenderungan sebagaimana sebuah pementasan teater di atas panggung. Mood, dialog dan spektakel terbangun dengan idiom-idiom panggung. Gaya berperan, tata panggung dan tata cahaya menunjukkan konsep pertunjukan di atas panggung. Penggunaan kamera sebagai media perantara tidak dimaksudkan untuk menghilangkan citra panggung
Collections
- Sosial Budaya [5]