dc.description.abstract | Pendahuluan:Eschericia coli merupakan salah satu bakteri penyebab infeksi saluran pencernaan.Diare yang disebabkan oleh bakteri ditangani dengan antibiotik, salah satunya antibiotik golongan florokuinolon. Namun, dilaporkan telah terjadi resistensi pada antibiotik golongan florokuinolon. Untuk itu, telah banyak dilakukan penelitian untuk menemukan antimikroba alternatif yang lebih sentisitif. Salah satu alternatif yang dapat digunakan adalah kunyit (Curcuma domestica v.) karena zat kurkuminoid pada kunyit dapat menghambat fungsi membran sel bakteri.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan aktivitas antimikroba ekstrak kunyit dalam beberapa konsentrasi terhadap bakteri Eschericia coli secara in vitro.
Metode: Penelitian ini adalah penelitian experimental. Cakram kosong direndam dalam beberapa konsentrasi ekstrak kunyit lalu diletakkan pada media MHA yang telah diinokulasi dengan bakteri Escherichia coli. Zona hambat yang terbentuk kemudian diamati dan diukur setelah inkubasi selama 24 jam pada suhu 37 o C.
Hasil: Hasil uji normalitas dengan uji Shapiro-Wilk didapatkan nilai p < 0,05 pada konsentrasi 5 ug/ml, 10 ug/ml, kontrol positif dan negatif; p > 0,05 pada konsentrasi 15 ug/ml, 20 ug/ml dan 25 ug/ml. Uji Kruskal-Wallis mendapatkan nilai p = 0,007, artinya terdapat minimal 2 kelompok yang memiliki rata-rata daya hambat yang berbeda. Uji post hoc dengan Mann-Whitney didapatkan nilai p=0,029 pada kelompok ekstrak 5 ug/ml dengan 25 ug/ml.
Kesimpulan: Terdapat perbedaan aktivitas antimikroba ekstrak kunyit dalam konsentrasi 5 ug/ml dan 25 ug/ml. | en_US |