dc.description.abstract | Secara umum siswa menyelesaikan pembagian pecahan menggunakan pengetahuan
prosedural yakni bagi menjadi kali dan pecahan pembagi dibalik. Tulisan ini memaparkan hasil
penelitian bagaimana subjek membagi pecahan secara konseptual dengan metode wawancara
berbasis tugas. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas 5 SD bergaya kognitif reflektif 2
orang,bergaya kognitif impulsif 2 orang dan semua mempunyai pengetahuan konsep pecahan yang
memadai. Strategi yang dilakukan mereka adalah sebagai berikut. 1) Strategi membagi pecahan
dengan bilangan asli dengan soal cerita bentuk partitif, seorang subjek reflektif menggunakan
bantuan gambar dengan makna pecahan sebagai bagian dari keseluruhan dan seorang lagi
menggunakan penalaran pembagian sebagai kebalikan perkalian. Sedangkan subjek impulsif, satu
orang menggunakan bantuan gambar dan pecahan ekivalen, satu orang lagi menggunakan bantuan
gambar dengan makna pecahan sebagai bagian dari keseluruhan. 2) Strategi membagi bilangan asli
dengan pecahan dengan soal cerita bentuk pengukuran, semua subjek reflektif dan impulsif
menggunakan gambar dengan pengurangan berulang. 3) Strategi membagi pecahan dengan
pecahan dengan soal bentuk pengukuran, semua subjek menguraikan pembagian menjadi membagi
bilangan asli dengan pecahan dan membagi pecahan dengan pecahan yang hasil baginya
mempunyai sisa. Membagi pecahan dengan pecahan seorang subjek reflektif menggunakan
penalaran proporsional dan seorang lagi menggunakan pengurangan berulang. Subjek impulsif
satu orang menggunakan bantuan gambar dan garis bilangan, sedangkan seorang lagi
menyelesaikan secara simbolik formal. Strategi subjek ini dapat menjadi masukan dalam
perencanaan pembelajaran pembagian pecahan secara konseptual.
Kata kunci: pembagian pecahan, pengetahuan konseptual, pembagian partitif/pengukuran, gaya
kognitif impulsif/reflektif. | en_US |