Show simple item record

dc.contributor.authorPurba, Rini Armaida
dc.date.accessioned2019-06-25T04:11:09Z
dc.date.available2019-06-25T04:11:09Z
dc.date.issued2019-02-13
dc.identifier.urihttp://repository.uhn.ac.id/handle/123456789/2402
dc.description.abstractPendahuluan : Insidensi melasma cukup tinggi. Melasma berupa makula berwarna coklat muda hingga coklat tua mengenai area yang terpajan sinar ultraviolet. etiologi serta patogenesisnya belum diketahui secara pasti, beberapa faktor risiko dianggap berperan seperti sinar matahari, hormon, obat-obatan, kosmetik, dan genetik. Pencegahan dapat dilakukan dengan menghilangkan faktor risiko melasma. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran faktor- faktor risiko timbulnya melasma di Poliklinik Kulit dan Kelamin RSU Royal Prima dan Murni Teguh Memorial Hospital Kota Medan pada bulan Desember 2018 - Januari 2019. Metode : Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Sampel pada penelitian ini adalah penderita melasma yang berobat ke Poliklinik Kulit dan Kelamin RSU Royal Prima dan Murni Teguh Memorial Hospital Kota Medan pada bulan Desember 2018 - Januari 2019 sesuai kriteria inklusi. Pengumpulan data diperoleh melalui kuesioner. Hasil : Ditemukan sebanyak 84 orang responden, mayoritas responden berjenis kelamin perempuan (100%), berusia 41-50 tahun (36,9%), pendidikan terakhir adalah SMA (29,8%), bekerja sebagai pegawai swasta (40,0%) dan tipe melasma malar (77,4%). Faktor-faktor risiko timbulnya melasma pada responden yaitu pajanan sinar matahari selama £ 1 Jam (58,3%), mengalami melasma pertama kali saat sedang hamil sebanyak 11 orang (13,1%), penggunaan kotrasepsi hormonal (31,0%), penggunaan obat-obatan yang berisiko menimbulkan melasma (1,2%), faktor genetik (51,2%), penggunaan kosmetik (66,7%), riwayat penyakit lain yang berisiko menimbulkan melasma (2,4%). Kesimpulan : Mayoritas responden berjenis kelamin perempuan, berusia 41-50 tahun, pendidikan terakhir adalah SMA, bekerja sebagai pegawai swasta dan tipe melasma yaitu malar. Berdasarkan urutan terbanyak, faktor-faktor risiko timbulnya melasma pada responden disebabkan oleh penggunaan kosmetik, pajanan sinar matahari selama £ 1 Jam, faktor genetik, penggunaan kotrasepsi hormonal, kehamilan, riwayat penyakit lain, penggunaan obat-obatan yang berisiko menimbulkan melasma.en_US
dc.subjectMelasma,en_US
dc.subjectfaktor risikoen_US
dc.titleGAMBARAN FAKTOR–FAKTOR RISIKO TIMBULNYA MELASMA DI POLIKLINIK KULIT DAN KELAMIN RSU ROYAL PRIMA DAN MURNI TEGUH MEMORIAL HOSPITAL KOTA MEDAN PADA BULAN DESEMBER 2018 - JANUARI 2019en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record