dc.description.abstract | Penelitianinibertujuanuntukmengetahuibagaimanapengaruh model Dramatic Learningterhadapkemampuanbermain drama siswakelas XI SMK Negeri 1 Medan TahunPembelajaran 2018/2019. Model Dramatic Learningmerupakan model yangmengambilkonsepdari Ferdinand Brunetiere dan Balthazar (dalamShoimin, 2014:71-73).Menurutnya drama adalahkesenian yang melukiskansifatdansikapmanusiadenganaction(pergerakanpemain di pentas) danperilaku.Kemudiandefenisidihubungkandengandimensilakonnyasaja.Untukmeningkatkankemampuanberbicaradanberimajinasidalambermain drama.
PenelitianinimerupakanpenelitianeksperimendenganmetodekuantitatifdengandesainpenelitianOne-Group-Pretest-PostestDisign yang dilaksanakansebanyakempatsiklus.Sikluspertama proses belajardanpembelajaransebelum
xii
menggunakan model, sikluskeduamementaskansebuah drama dengannilai rata-rata di bawahnilai KKM , siklusketigamengenalkan model Dramatic Learningdalam proses belajardanpembelajaran, dansikluskeempatmementaskansebuah drama yang berbedadenganmencapainilai rata-rata di atas KKM. Dalampengumpulan data diperolehmelaluiobservasidantespraktik/perfomancebermain drama.Adapuninstrumen yang digunakanlembarnaskahdanlembarpenilaian.
Nilai rata-rata setelah menggunakan model Dramatic Learningadalah 80.44, sedangkannilai rata-rata sebelum menggunakan model Dramatic Learningadalah66.22.Selainitu, berdasarkananalisiskategorikemampuanbermain dramadiperolehkesimpulanbahwakemampuanbermain dramasebelummenerapkanmodel Dramatic Learningtermasukdalamkategoribaik (27.78%) sedangkankemampuanbermain dramasesudahmenggunakan model Dramatic Learningtermasukdalamkategorisangatbaik(38,89%). Dengandemikiandapatdikatakanbahwanilaitessebelummenggunakanmodel Dramatic Learningjauhlebihrendahdaripadanilaitessesudahmenggunakanmodel Dramatic Learning.
Berdasarkanpenjelasandan data di atas, dapatdisimpulkanbahwapenerapan modelDramatic Learningdapatmeningkatkankemampuanbermain dramapadasiswakelas XI SMK Negeri 1 Medan TahunPembelajaran | en_US |