Show simple item record

dc.contributor.authorSiahaan, Ferlist
dc.date.accessioned2018-03-09T08:46:29Z
dc.date.available2018-03-09T08:46:29Z
dc.date.issued2016-01-22
dc.identifier.citationLaporan Penelitianen_US
dc.identifier.urihttp://repository.uhn.ac.id/handle/123456789/228
dc.description.abstractKopi arabika memiliki aroma dan cita rasa yang khas sehingga sangat digemari kalangan masyarakat. Sumatera Utara sebagai produsen kopi arabika memiliki varietas unggul Sigarar Utang, Garunggang, dan Onan Ganjang yang menjadi ciri khas kopi arabika Sumatera Utara. Namun dikhawatirkan perubahan iklim yang ekstrim mengakibatkan kondisi musim kemarau yang semakin kering dan panjang berdampak buruk terhadap ketahanan tanaman kopi arabika. Tanaman kopi arabika sangat peka terhadap fluktuasi iklim. Dalam rangka penyelamatan kopi arabika dibutuhkan cara untuk meningkatkan keragaman genetik, salah satunya melalui variasi somaklonal sehingga diperoleh bahan genetik untuk menghasilkan varietas kopi arabika yang tahan kekeringan. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan pemanfaatan kultur in vitro melalui kultur kalus. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh variasi somaklonal pada kopi arabika varietas unggul khas Sumatera Utara (Sigarar Utang, Onan Ganjang dan Garunggang) dan target khusus yang akan dicapai adalah menyediakan bahan genetik tanaman kopi arabika varietas unggul khas Sumatera Utara untuk melakukan perbaikan sifat genetik tanaman kopi arabika di daerah Tapanuli Utara dan menghasilkan varietas kopi arabika yang toleran terhadap kekeringan. Penelitian dilakukan dalam 2 tahap dengan Rancangan Acak Lengkap. Tahap induksi kalus, sebagai perlakuan pertama adalah 2,4-D (2,4-dichlorophenoxy acetic acid) terdiri atas 3 taraf konsentrasi 4 mg/l; 4,5 mg/l; 5 mg/l, dan perlakuan kedua adalah BAP (Benzyl Amino Purin) terdiri atas tiga taraf konsentrasi 0,3 mg/l; 0,5 mg/l; 0,7 mg/l. Tahap regenerasi kalus, sebagai perlakuan adalah NAA (Naphtalena Acetic Acid) terdiri atas tiga taraf konsentrasi 0 mg/l; 1 mg/l; 2 mg/l dan Kinetin terdiri atas tiga taraf konsentrasi 1 mg/l; 2 mg/l; 3 mg/l. Hasil yang diperoleh pada tahap induksi kalus menunjukkan bahwa respon dari masing-masing eksplan daun dari tiga varietas kopi arabika terhadap perlakuan 2,4-D dan BAP berupa pembengkakan, penggulungan, dan pembentukan kalus pada bagian sisi eksplan bekas potongan. Media terbaik yang cepat menghasilkan kalus pada varietas Sigarar Utang adalah 5 mg/l 2,4-D dan 0,7 mg/l BAP; pada varietas Onan Ganjang adalah 4,5 mg/l 2,4-D dan 0,5 mg/l BAP; serta 4 mg/l 2,4-D dan 0,7 mg/l. Pertumbuhan kalus menambah bobot kalus. Kalus yang dihasilkan remah dan kompak. Pada tahap regenerasi, kalus berkembang membentuk kalus yang embriogenik. Kata kunci : varietas unggul, iklim, keragaman genetik, variasi somaklonal, kultur kalusen_US
dc.language.isoen_USen_US
dc.publisherLPPM UHNen_US
dc.subjectInduksi Kalusen_US
dc.titleInduksi Variasi Somaklonal Tanaman Kopi Arabika (Coffea arabica L) Varietas Khas Sumatera Utara Melalui Kultur Kalusen_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record