MODIFIKASI METODE ETSA TERHADAP PENAMPAKAN BATAS BUTIR FASA AUSTENIT PADA BAJA HSLA A572 GRADE 50 HASIL CANAI PANAS
Abstract
Dalam penelitian ini digunakan baja HSLA A572 Grade 50 dengan kadar Karbon 0,0085 wt% dan Niobium 0,028 wt<'/o. Sampel dipanaskan sampai temperatur 1150°C dan ditahan selama 10 menit, lalu dideformasi panas pada temperatur 860°C, 960°C, 1060°C dan reduksi 20 - 30% yang diikuti dengan quench air. Dari pengamatan metalografi, larutan etsa hasil beberapa peneliti terdahulu menghasilkan penampakan batas butir fasa austenit yang kurang optimal dimana batas butir fasa austenit cukup sulit untuk ditampilkan dikarenakan kadar karbon yang tergolong rendah. Namun dengan larutan etsa hasil modifikasi dapat menghasilkan penampakan batas butir fasa austenit yang paling optimal apabila dilakukan pada temperatur 80-90 °C dengan kondisi sampel dalam keadaan panas (50-60 °C) selama 5 menit. Sementara itu terlihat bahwa temperatur deformasi dan persentase reduksi berpengaruh terhadap kemampuan larutan etsa untuk menampilkan batas butir fasa austenit Sedangkan temperatur larutan etsa dan sampel berpengaruh terhadap kecepatan reaksi dari proses etsa.
Collections
- Engineering [24]