dc.contributor.author | Butar-Butar, Frans Raffael A | |
dc.contributor.author | Saragih, Rini Amanda Carolina | |
dc.date.accessioned | 2018-05-25T03:10:20Z | |
dc.date.available | 2018-05-25T03:10:20Z | |
dc.date.issued | 2017-07-01 | |
dc.identifier.issn | 2460-1616 | |
dc.identifier.uri | http://repository.uhn.ac.id/handle/123456789/1350 | |
dc.description | Latar Belakang: Perjalanan penyakit atopi atau yang dikenal dengan atopic march adalah sebuah progresifitas dari penyakit alergi yang dimulai dari dermatitis atopi hingga menimbulkan penyakit atopi lainnya seperti rinitis alergi, asma, dan penyakit alergi lainnya. Dermatitis atopi sendiri adalah peradangan kulit yang disebabkan oleh reaksi alergi dan dapat diturunkan. Prevalensi penyakit ini meningkat dari 0,3% menjadi 20,5% dalam 10 tahun terakhir. Rinitis alergi merupakan penyakit peradangan pada rongga hidung yang diakibatkan oleh reaksi alergi seperti aktifasi IgE. penyakit ini bukan merupakan penyakit yang mematikan tetapi dapat menimbulkan dampak pada ekonomi akibat pengobatan yang bersifat seumur hidup.
Tujuan: Untuk mengetahui perbedaan antara rinitis alergi dan non-rinitis alergi pada anak penderita dermatitis atopi di Sekolah Yayasan Perguruan Katolik Don Bosco Medan.
Medote: Penelitian ini bersifat analitik dengan desain case control. Sampel diambil dengan teknik consecutive sampling.
Hasil: Tidak terdapat perbedaan bermakna secara statistik antara rinitis alergi dan non-rinitis alergi pada anak penderita dermatitis atopi (p > 0,05). Anak dengan dermatitis atopi mempunyai resiko sebesar 1,357 kali untuk mengalami rinitis alergi dari pada anak yang tidak mempunyai dermatitis atopi (OR 1,357; IK 95%, 0,65-2,85).
Kesimpulan: Tidak terdapat perbedaan antara rinitis alergi dan non-rinitis alergi pada anak penderita dermatitis atopi di sekolah Yayasan Perguruan Katolik Don Bosco Medan. | en_US |
dc.description.abstract | Background: A progression of atopic disease, known as atopic march, is a progression of allergic diseases starting from atopic dermatitis and followed by other atopic diseases such as allergic rhinitis, asthma, and other allergic diseases. Atopic dermatitis is an inflammatory disease of the skin caused by allergic reaction and can be derived. Its prevalence was increasing 0,3% to 20,5% in 10 last year. Allergic rhinitis is an inflammatory disease of the nasal cavity caused by allergic reaction such as activation of IgE. This disease is not deadly but have an economic impact caused by lifelong treatment. The objective of this study was to determine the difference among allergic rhinitis and non-allergic rhinitis in children with atopic dermatitis at the Schools of Yayasan Perguruan Katolik Don Bosco Medan.
Methods: This research was an analytic research with case control design. The samples were taken with consecutive sampling technique.
Result: There was no significant differences among allergic rhinitis and non-allergic rhinitis in children with atopic dermatitis (p > 0.05), and then children with atopic dermatitis are 1,357 times more susceptible to get allergic rhinitis than children who do not have atopic dermatitis (OR 1,357; Cl 95%, 0,65-2,85).
Conclusion: There was no differences among allergic rhinitis and non-allergic rhinitis in children with atopic dermatitis. | en_US |
dc.publisher | Nommensen Journal of Medicine | en_US |
dc.relation.ispartofseries | Volume 3;Nomor 1 | |
dc.subject | atopic dermatitis | en_US |
dc.subject | allergic rhinitis | en_US |
dc.subject | atopic march | en_US |
dc.title | Perbandingan Antara Rinitis Alergi dan Non-Rinitis Alergi pada Anak Penderita Dermatitis Atopi di Sekolah Yayasan Perguruan Katolik Don Bosco Medan | en_US |