ANALISIS NILAI TAMBAH DAN PERBEDAAN PENDAPATAN USAHA PENGOLAHAN KACANG SIHOBUK MENGGUNAKAN DRUM MOLEN DAN KUALI DI KECAMATAN SIPOHOLON KABUPATEN TAPANULI UTARA

Abstract

Kacang sihobuk memiliki sejarah bagi kebanyakan masyarakat Tapanuli Utara, sejak tanah longsor sihobuk pada tahun 1982, penduduk Desa Sihobuk yang terkena bencana longsor dipindahkan ke Silangkitang. Para penduduk yang terkena bencana banjir mulai merintis kembali kehidupan dan perekenomian mereka dengan membuat kacang garing yang diberi nama Kacang Garing Sihobuk. Penelitian ini bertujuan dilakukan: 1) Untuk mengetahui nilai tambah dalam usaha pengolahan menggunakan drum molen dan pengolahan menggunakan kuali penggorengan di Kecamatan Sipoholon, Kabupaten Tapanuli Utara. 2) Untuk mengetahui pendapatan usaha pengolahan kacang tanah menjadi kacang sihobuk dengan menggunakan drum molen dan kuali di Kecamatan Sipoholon, Kabupaten Tapanuli Utara. 3) Untuk mengetahui perbedaan pendapatan antara pengolahan kacang tanah menjadi kacang sihobuk menggunakan drum molen dan kuali di Kecamatan Sipoholon, Kabupaten Tapanuli Utara. Metode yang digunakan adalah analisis deskriptif, metode hayami, dan uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Rasio nilai tambah yang diperoleh dalam pengolahan kacang tanah menjadi kacang sihobuk menggunakan drum molen adalah 80.0% yang artinya nilai tambah tersebut tergolong tinggi. Sedangkan, Rasio nilai tambah yang diperoleh dalam pengolahan kacang tanah menjadi kacang sihobuk menggunakan kuali adalah 79.8% yang artinya nilai tambah tersebut tergolong tinggi. 2) Rata-rata pendapatan pengolahan kacang sihobuk menggunakan drum molen dalam satu kali produksi adalah sebesar Rp.790.738, dan rata-rata pendapatan pengolahan menggunakan kuali sebesar Rp.803.253. 3) Tidak terdapat perbedaan pendapatan antara pengolahan kacang sihobuk dengan menggunakan drum molen dan kuali. Tidak adanya perbedaan dikarenakan harga jual kacang sihobuk antara kedua pengolahan adalah sama.