Performa Ayam Hasil Persilangan Betina Mirah Dengan Galur Ayam Jantan Yang Berbeda Pada Usia 9 Minggu Sampai 16 Minggu
Abstract
Ayam mirah merupakan ayam lokal yang berasal dari Kabupaten Simalungun. Ayam Mirah merupakan salah satu penghasil daging unggas sebagai sumber protein hewani. Akan tetapi dalam memproduksi daging dan telur, produktivitas ayam kampung lebih rendah dibandingkan dengan produktivitas ayam ras pedaging maupun petelur sehingga perlu dikembangkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui performa (konsumsi ransum, pertambahan bobot badan, dan konversi ransum) ayam hasil persilangan betina ayam mirah dengan galur jantan yang berbeda pada usia 9 minggu sampai 16 minggu. Metode penelitian yang dilakukan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan (t) dan memiliki 4 ulangan (r) Dimana setiap ulangan terdiri dari 5 ekor ayam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ayam hasil persilangan betina ayam mirah dengan galur jantan yang berbeda pada usia 9 minggu sampai 16 minggu memberikan pengaruh sangat nyata (F hitung > F tabel 0,01) terhadap konsumsi ransum harian, dimana P1 (79,57 gram/ekor/hari) lebih tinggi dari P2 (72,20 gram/ekor/hari), tetapi P0 (79.09 gram/ekor/hari) tidak berbeda dengan P2 (72.20 gram/ekor/hari), tetapi pertambahan bobot badan harian memberikan pengaruh nyata (F Hitung > F Tabel 0,05), dimana P1 (16,12 gram/ekor/hari) lebih tinggi dari pertambahan bobot badan harian P2 (11,89 gram ekor/hari), tetap tidak berbda nyata (F Hitung < F Tabel 0,05) terhadap konversi ransum, dimana P1 adalah 2,46 lebih tinggi dari pada konversi ransum P2 adalah 3,20 tetapi tidak berbeda nyata dengan P0 adalah 2,80. Persilangan pejantan ayam bangkok dengan betina ayam mirah sebaiknya dipelihara sebagai ayam pedaging.
Collections
- Produksi Ternak [81]