judul PERBANDINGAN MUTU BETON NORMAL DENGAN MUTU BETON GEOPOLIMER BERBASISIS FLY ASH
Abstract
Industri konstruksi Indonesia masih berkembang di era ini untuk membantu pertumbuhan ekonomi. Seiring dengan pertumbuhan industri konstruksi, permintaan akan beton juga meningkat. Namun, karena semen melepaskan karbon dioksida ke atmosfer, penggunaan banyak beton mungkin memiliki dampak buruk terhadap lingkungan. Fly ash adalah alternatif untuk semen yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas beton, mengurangi dampak lingkungan, dan memanfaatkan limbah dari pembakaran batubara.
Dengan menggunakan kadar fly ash 100% sebagai bahan pengganti semen, penelitian ini dilakukan secara eksperimental untuk menyelidiki pengaruh kadar fly ash terhadap kuat tekan, kuat tarik belah, dan modulus elastisitas beton. Uji workability dilakukan terhadap beton segar dengan 12 silinder beton normal dan 12 silinder beton geopolimer fly ash. Silinder yang digunakan berdiameter 15 cm dan tinggi 30 cm. Mesin yang digunakan dalam pengujian mesin CTM (Compression Testing Machine) digunakan untuk menguji modulus elastisitas beton, kekuatan tarik belah, dan kekuatan tekan beton. Untuk beton normal, pengujian beton keras dilakukan pada umur 28 hari, untuk beton geopolimer fly ash, pengujian dilakukan setelah dry curing selama 48 jam dengan suhu ±100°.
Berdasarkan penelitian, kuat tekan beton normal adalah 14,62 MPa, kuat tekan beton geopolimer fly ash adalah 3,17 MPa maka kuat tekan beton geopolimer fly ash adalah 21,68% dari nilai kuat tekan beton normal. Dalam pengujian kuat tarik belah, beton normal adalah 1,45 MPa, sedangkan beton geopolimer fly ash adalah 0,24 MPa. Nilai kuat tarik belah beton geopolimer sebesar 21,68% dari nilai kuat tarik belah beton normal. Pengujian modulus elastisitas beton normal adalah 17982,67 MPa, sedangkan pengujian modulus elastisitas geopolimer fly ash adalah 8340,56 MPa. Nilai modulus elastisitas beton geopolimer sebesar 46,38% dari nilai modulus elastisitas beton normal.
Collections
- Sipil [300]