Hubungan Persepsi Tanda dan Gejala terhadap Penanganan Awal Malaria Masyarakat di Kecamatan Kisaran Timur Kabupaten Asahan Tahun 2024
Abstract
Latar Belakang: Malaria adalah penyakit tropis yang disebabkan oleh parasit Plasmodium, dan penyakit ini masih menjadi tantangan kesehatan di Indonesia. Kabupaten Asahan merupakan kabupaten dengan kasus malaria tertinggi di Sumatera Utara. Untuk mencapai eliminasi malaria diperlukan upaya peningkatan presentase konfirmasi darah dan presentase pengobatan dasar dengan pemberian obat anti malaria seperti Primaquine dan Artemisinin-based Combination Therapy (ACT), serta memastikan penanganan gejala malaria dilakukan dalam 24 jam untuk mencegah terjadinya komplikasi. Gejala malaria yang mirip dengan demam tifoid dan demam berdarah seringkali menyulitkan diagnosis awal, sehingga dapat menyebabkan penanganan yang salah dan memperburuk kondisi pasien.
Tujuan: Menganalisis hubungan persepsi tanda dan gejala terhadap penanganan awal malaria masyarakat di Kecamatan Kisaran Timur.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross-sectional. Data dikumpulkan melalui kuesioner dari 200 responden, yang dipilih menggunakan teknik cluster sampling dari 12 kelurahan di Kecamatan Kisaran Timur, dan data dianalisis dengan menggunakan uji chi-square.
Hasil: Analisis univariat dalam penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi terhadap tanda dan gejala malaria mencakup 128 responden (64,0%) dalam kategori baik dan 72 responden (36,0%) dalam kategori buruk. Penanganan awal malaria mencakup 145 responden (72,5%) dalam kategori baik dan 55 responden (27,5%) dalam kategori buruk. Analisis bivariat menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara persepsi terhadap tanda dan gejala malaria dengan penanganan awal malaria di Kecamatan Kisaran Timur (p = 0,018).
Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi tanda dan gejala dengan penanganan awal malaria di Kecamatan Kisaran Timur.
Collections
- Pendidikan Dokter [503]