Show simple item record

dc.contributor.authorLaia, Grace Eliana Benedicta
dc.date.accessioned2025-04-24T08:18:42Z
dc.date.available2025-04-24T08:18:42Z
dc.date.issued2025-04-24
dc.identifier.urihttps://repository.uhn.ac.id/handle/123456789/11674
dc.description.abstractLatar Belakang : Saat ini, penyakit yang disebabkan oleh infeksi adalah yang penyakit yang banyak dijumpai di masyarakat. Beberapa jenis mikroorganisme dapat menyebabkan penyakit infeksi, termasuk bakteri, virus, dan parasit. Sejauh ini, berbagai macam antibiotik telah digunakan untuk mengobati infeksi bakteri, tetapi penggunaan antibiotik dalam jangka waktu lama dan tidak tepat, dapat menyebabkan resistensi. Oleh karena itu, para peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang obat tradisional, khususnya bahan-bahan alami. Bahan-bahan ini dapat digunakan sebagai alternatif antibakteri yang lebih murah dan mudah didapat dengan efek samping yang lebih sedikit. Salah satu bahan alami yang dapat dikembangkan sebagai antibakteri adalah pisang. Kulit pisang kepok (musa acuminta x balbisiana) adalah salah satu tanaman yang banyak digunakan sebagai obat tradisional oleh masyarakat. Berdasarkan hasil uji fitokimia, kulit pisang mengandung senyawa bioaktif seperti flavonoid, alkaloid, tanin dan senyawa glikosida (saponin) yang memiliki efek farmakologis dan biologis yang berbeda. Tujuan : Untuk mengetahui pengaruh ekstrak kulit pisang kepok (musa acuminata x balbisiana) terhadap profil leukosit tikus putih (rattus norvegicus) yang di infeksi bakteri staphylococcus aureus. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian true eksperimental dengan menggunakan metode Pre-test dan Post-test with Control Group Design. Hasil : Hasil dari penelitian ini, menyatakan bahwa tidak ada pengaruh ekstrak kulit pisang kepok terhadap profil leukosit tikus putih yang diinfeksi bakteri staphylococcus aureus. Hal ini berhubungan dengan konsentrasi kulit pisang kepok yang diberikan disetiap kelompok perlakuan. Dimana konsentrasi yang diberikan adalah 5%, 10% dan 15% masih belum bisa digunakan dalam menghambat pertumbuhan bakteri. Kesimpulan : Tidak ada pengaruh ekstrak kulit pisang kepok (musa acuminata x balbisiana) terhadap profil leukosit tikus putih (rattus norvegicus) yang diinfeksi bakteri staphylococcus aureus.en_US
dc.subjectEkstrak kulit pisang kepok,en_US
dc.subjectProfil Leukosit,en_US
dc.subjectStaphylococcus aureus.en_US
dc.titlePengaruh Ekstrak Kulit Pisang Kepok (musa acuminata x balbisiana) Terhadap Profil Leukosit Tikus Putih (rattus norvegicus) Yang Diinfeksi Bakteri Staphylococcus Aureusen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record