Hubungan Usia dengan Durasi Demam Pada Penderita Demam Tifoid Anak dan Remaja di RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2023
Abstract
Latar Belakang : Demam tifoid merupakan penyakit demam akut yang disebabkan oleh infeksi bakteri salmonella typhi. Penderita tifoid pada umumnya akan mengalami demam pada sore atau malam hari. Kemudian dilanjutkan dengan menggigil, sakit kepala, anoreksia, mual, gangguan pencernaan, batuk kering, dan nyeri otot
Tujuan : Untuk mengetahui hubungan usia dengan durasi demam pada penderita demam tifoid di RSUD Dr. Pirngadi Medan
Metode : Desain pada penelitian ini menggunakan analitik observasional dengan pendekatan Cross Sectional. Sampel penelitian yang diambil sebanyak 84 orang penderita demam tifoid yang dipilih melalui teknik purposive sampling berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Data diuji dengan menggunakan uji Spearman rho Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 84 pasien yang di teliti, rerata usia pasien adalah 10 tahun dengan usia termuda 5 tahun dan tertua 18 tahun. Rerata durasi demam adalah 3 hari dengan durasi demam tersingkat 2 hari dan terpanjang 9 hari. Analisis statistik dengan uji Spearman menunjukkan adanya korelasi negatif lemah yang signifikan (r = -0,358, p = 0,001). Hal ini mengindikasikan bahwa semakin tua usia pasien, durasi demam cenderung lebih singkat. Kesimpulan dari penelitian ini adalah adanya hubungan antara usia dengan durasi demam pada penderita demam tifoid, di mana anak-anak yang lebih muda cenderung mengalami demam yang lebih lama dibandingkan dengan remaja yang lebih tua. Faktor imunitas dan kebiasaan makan yang kurang higienis dapat berperan dalam memperpanjang durasi demam pada anak-anak.
Kesimpulan : pada penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat korelasi lemah yang signifikan dan arah hubungan negatif antara usia dengan durasi demam pada penderita demam tifoid di RSUD Dr. Pirngadi Medan. Artinya ketika usia semakin tua maka durasi demam cenderung lebih singkat.
Collections
- Pendidikan Dokter [445]