Hubungan Merokok dengan Kejadian Penyakit Tuberkulosis di RSUD Dr. Pirngadi Tahun 2024
Abstract
Latar Belakang : Tuberkulosis (TB) adalah penyakit infeksi yang menjadi masalah kesehatan global, termasuk di Indonesia. Merokok telah lama dikaitkan dengan peningkatan risiko TB, namun hubungan ini perlu diteliti lebih lanjut.
Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara kebiasaan merokok dan kejadian TB pada pasien di RSUD Dr. Pirngadi Medan tahun 2024.
Metode : Desain penelitian ini adalah analitik observasional dengan pendekatan cross- sectional. Sampel penelitian melibatkan 34 pasien TB yang dipilih melalui teknik purposive sampling berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Data dikumpulkan melalui wawancara terstruktur dan dianalisis menggunakan uji chi-square.
Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki riwayat merokok lebih dari 10 tahun (58,8%), dengan konsumsi lebih dari 20 batang per hari (55,9%), dan sebagian besar menggunakan rokok kretek (64,7%). Analisis bivariat menunjukkan hubungan signifikan antara lama merokok (p=0,013), jumlah rokok yang dikonsumsi (p=0,001), dan jenis rokok (p=0,002) dengan kejadian TB. Pasien dengan riwayat merokok lebih dari 10 tahun memiliki risiko yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang merokok kurang dari 10 tahun. Selain itu, pasien yang mengonsumsi lebih dari 20 batang rokok per hari menunjukkan proporsi kejadian TB yang lebih tinggi dibandingkan kelompok dengan konsumsi lebih sedikit.
Kesimpulan : Penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara kebiasaan merokok, termasuk durasi, jumlah, dan jenis rokok, dengan kejadian TB. Hasil ini menyoroti pentingnya upaya pengendalian konsumsi rokok sebagai bagian dari strategi pencegahan TB. Studi lanjutan dengan desain kohort atau kasus-kontrol diperlukan untuk memperkuat temuan ini dan memahami mekanisme lebih dalam mengenai dampak rokok terhadap TB.
Collections
- Pendidikan Dokter [445]