• Login
    View Item 
    •   Home
    • Student Papers
    • Kedokteran
    • Pendidikan Dokter
    • View Item
    •   Home
    • Student Papers
    • Kedokteran
    • Pendidikan Dokter
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Potensi Antibakteri Ekstrak Tomat (Solanum lycopersicum L.) terhadap Bakteri Shigella dysenteriae Secara In Vitro

    Thumbnail
    View/Open
    WILLIAM SOFFYAN.pdf (349.1Kb)
    Date
    2025-04-24
    Author
    SOFFYAN, WILLIAM
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Pendahuluan : Shigella dysenteriae adalah bakteri gram negatif yang menjadi penyebab utama shigellosis, sebuah penyakit yang mengakibatkan disentri pada penderitanya. Pengobatan shigellosis umumnya menggunakan antibiotik, namun hal ini sering memicu munculnya resistensi antibiotik pada bakteri Shigella. Tomat dapat menjadi alternatif pengganti antibiotik pada shigellosis karena mengandung alkaloid dan saponin yang memiliki potensi sebagai agen antibakteri. Tujuan : Untuk melihat efek antibakteri ekstrak tomat (Solanum lycopersicum L.) terhadap bakteri Shigella dysenteriae secara in vitro. Metode : Desain penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratorium murni. Sampel pada penelitian ini adalah bakteri Shigella dysenteriae yang diletakkan pada media agar Mueller-Hinton. Sampel dibagi menjadi empat kelompok berdasarkan konsentrasi ekstrak, yaitu 25%, 50%, 75%, dan 100%. Sebagai pembanding, kontrol negatif menggunakan kertas cakram yang direndam dalam aquades, sedangkan kontrol positif menggunakan kertas cakram yang mengandung Azithromycin. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak tomat memiliki aktivitas antibakteri, yang ditandai dengan terbentuknya zona jernih di sekitar kertas cakram. Diameter rata-rata zona hambat terbesar dijumpai pada konsentrasi 100% mencapai 13,30 mm yang menunjukkan aktivitas antibakteri ekstrak tomat tergolong lemah dibandingkan dengan Azithromycin. Dibandingkan dengan aquades, efek antibakteri yang dihasilkan cukup signifikan yang ditunjukkan oleh nilai p<0,05. Kesimpulan : Ekstrak tomat menunjukkan aktivitas antibakteri, namun aktivitas ini masih lebih rendah dibandingkan dengan antibiotik Azithromycin, sehingga ekstrak tomat belum dapat dijadikan sebagai alternatif pengganti Azithromycin.
    URI
    https://repository.uhn.ac.id/handle/123456789/11655
    Collections
    • Pendidikan Dokter [503]

    Repository UHN copyright © 2018  UHN-OFFICIAL
    Contact Us | Send Feedback
     

     

    Browse

    All of Repository UHNCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Repository UHN copyright © 2018  UHN-OFFICIAL
    Contact Us | Send Feedback