Hubungan Antara Eosinofil Dan Hb Pada Pasien Malaria Vivax Dan Falciparum Malaria Tanpa Komplikasi
Abstract
Latar Belakang: Malaria merupakan penyakit infeksi yang masih menjadi masalah kesehatan global, terutama di daerah endemis. Infeksi malaria yang disebabkan oleh Plasmodium falciparum dan Plasmodium vivax dapat memengaruhi berbagai parameter hematologi, termasuk kadar eosinofil dan hemoglobin (Hb). Penurunan kadar hemoglobin dapat menyebabkan anemia, sedangkan eosinofil berperan dalam respons imun terhadap infeksi.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara kadar eosinofil dan hemoglobin pada pasien malaria Plasmodium vivax dan Plasmodium falciparum di RS Bhayangkara Medan.
Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan data sekunder dari rekam medis pasien malaria di RS Bhayangkara Medan pada periode 2020– 2023. Sampel dipilih menggunakan teknik total sampling. Analisis dilakukan dengan uji bivariat menggunakan Fisher's exact test untuk mengetahui hubungan antara eosinofil dan hemoglobin terhadap jenis infeksi malaria.
Hasil: Dari 23 pasien yang dianalisis, mayoritas pasien terinfeksi Plasmodium vivax (78,3%) dibandingkan Plasmodium falciparum (21,7%). Hasil uji statistik menunjukkan hubungan signifikan antara eosinofil dan jenis parasit (p-value = 0,007), serta antara hemoglobin dan jenis parasit (p-value = 0,014). Selain itu, terdapat hubungan yang signifikan antara kadar eosinofil dan hemoglobin pada pasien malaria (p-value < 0,001), yang menunjukkan bahwa malaria sering menyebabkan anemia dan perubahan jumlah eosinofil.
Kesimpulan: Terdapat hubungan signifikan antara kadar eosinofil dan hemoglobin dengan jenis parasit malaria pada pasien di RS Bhayangkara Medan. Hasil penelitian ini dapat menjadi referensi dalam pemantauan parameter hematologi pasien malaria untuk meningkatkan efektivitas diagnosis dan terapi.
Collections
- Pendidikan Dokter [445]