Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD) Berdasarkan Model Kepercayaan Kesehatan di Kota Gunungsitoli Tahun 2024
Abstract
Pendahuluan: Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit endemis di Indonesia yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat, termasuk di Kota Gunungsitoli. Tingginya angka kejadian DBD menuntut upaya pencegahan yang optimal dari masyarakat. Model Kepercayaan Kesehatan digunakan untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi perilaku pencegahan DBD.
Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara usia, jenis kelamin, tingkat pengetahuan, serta Persepsi individu berdasarkan Model Kepercayaan kesehatan dengan perilaku pencegahan DBD pada masyarakat di Kota Gunungsitoli.
Metode: Penelitian ini menggunakan desain analitik observasional dengan pendekatan cross-sectional. Sampel terdiri dari 384 responden yang dipilih menggunakan metode stratified random sampling dari enam kecamatan. Data dikumpulkan melalui kuesioner terstruktur dan dianalisis menggunakan uji korelasi Spearman serta regresi logistik.
Hasil: Persepsi manfaat (p < 0,001, r = 0,438), persepsi hambatan (p < 0,001, r = - 0,435), dan isyarat untuk bertindak (p < 0,001, r = 0,362) memiliki hubungan signifikan dengan perilaku pencegahan DBD. Namun, usia, jenis kelamin, pengetahuan, persepsi kerentanan, Persepsi keparahan tidak menunjukkan hubungan yang signifikan. Analisis multivariat menunjukkan bahwa persepsi manfaat dan isyarat untuk bertindak merupakan prediktor utama perilaku pencegahan DBD.
Kesimpulan: Persepsi manfaat dan isyarat untuk bertindak berperan penting dalam meningkatkan perilaku pencegahan DBD. Oleh karena itu, strategi promosi kesehatan perlu difokuskan pada peningkatan pemahaman masyarakat mengenai manfaat pencegahan serta penguatan isyarat bertindak guna meningkatkan partisipasi aktif dalam pengendalian DBD.
Collections
- Pendidikan Dokter [445]