RESPON TANAMAN KACANG KEDELAI (Glycine max (L.) Merrill) TERHADAP SOLID DECANTER DAN MIKROORGANISME LOKAL KULIT NANAS
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Respon Tanaman Kedelai (Glycine max (L.) Merrill) Terhadap Solid Decanter dan Mikroorganisme Lokal Kulit Nenas.
Penelitian ini dilaksanakan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas HKBP Nommensen Medan, di kelurahan Simalingkar B, kecamatan Medan Tuntungan. Pelaksanaan penelitian pada April 2023 sampai Juli 2023. Lahan penelitian berjenis tanah Ultisol dan tekstur tanah pasir berlempung. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial yang terdiri dari dua faktor perlakuan, yaitu: Solid Decanter dan Mikroorganisme Lokal kulit nenas. Solid Decanter terdiri dari empat taraf, yaitu: S0 = 0 kg/petak (Kontrol) setara dengan 0 ton/ha, S1 = 2,25 kg/petak setara dengan 15 ton/ha, S2 = 4,5 kg/petak (dosis anjuran) setara dengan 30 ton/ha, dan S3 = 6,75 kg/petak setara dengan 45 ton/ha. Konsentrasi Mikrooragnisme Lokal kulit nenas terdiri dari 3 taraf, yaitu: M0 = 0 ml/L air, M1= 50 ml/L air, M2= 100 ml/L air. Parameter yang diamati yaitu: tinggi tanaman (cm), jumlah polong berisi (polong), berat kering100 biji (g), produksi biji kering per petak (g), produksi per hektar (ton) dan jumlah bintil akar (buah).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Solid Decanter berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, dan berpengaruh sangat nyata terhadap jumlah polong berisi, produksi biji per petak, produksi per hektar dan jumlah bintil akar tetapi berpengaruh tidak nyata terhadap berat kering 100 biji.
Pemberian Mikroorganisme Lokal kulit nenas berpengaruh tidak nyata terhadap semua parameter yakni, tinggi tanaman pada umur 2, 3, 4 dan 5 MST, jumlah polong berisi, berat kering 100 biji, produksi biji per petak, produksi per hektar dan jumlah bintil akar.
Interaksi pemberian Solid Decanter dan Mikrooragnisme Lokal kulit nanas berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman 2, 3, 4 dan 5 MST, jumlah polong berisi, berat kering 100 biji, produksi biji perpetak, produksi per hektar dan jumlah bintil akar.
Collections
- Agroekoteknologi [321]