Analisis Pengguanan Pupuk, Pestisida dan Tenaga Kerja dalam Usaha Perkebunan Kelapa Sawit di PTPN V Unit Kebun Kelapa Sawit Tamora, Kecamatan Tapung Hulu, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan jumlah pupuk, mengetahui penggunaan jumlah pestisida dan mengetahui penggunaan jumlah tenaga kerja dalam pemanenan kelapa sawit di PTPN V Unit Kebun Kelapa Sawit Tamora. Daerah penelitian dipilih secara sengaja (purposive) yaitu di PTPN V Unit Kebun Kelapa Sawit Tamora karena kebun berdekatan dengan tempat peneliti, sehingga dapat mempermudah pengambilan data yang dibutuhkan dalam penelitian. Data pada penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari 3 afdeling. Data sekunder meliputi data penggunaan pupuk, pestisida dan tenaga kerja di perkebunan PTPN V Unit Kebun Kelapa Sawit Tamora. Untuk menganalisis data yang telah dikumpulkan di lapangan akan dianalisis secara deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa jenis pupuk yang digunakan pada PTPN V Unit Kebun Kelapa Sawit adalah pupuk Urea, ZA, SP-36 dan KCl. Penggunaan setiap jenis pupuk memiliki jumlah yang berbeda dipengaruhi oleh umur tanaman. Jumlah pupuk yang digunakan selama satu tahun yaitu pupuk Urea sebanyak 1.488 kg, pupuk ZA sebanyak 1.126 kg, pupuk SP-36 sebanyak 1.867 kg dan pupuk KCl sebanyak 1.569 kg. Jenis pestisida yang digunakan di perkebunan PTPN V Unit Kebun Kelapa Sawit adalah jenis herbisida yaitu Round-up dan Gramoxone. Jumlah pestisida yang digunakan selama satu tahun yaitu Round-up sebanyak 7.831 liter dan Gramoxone sebanyak 10.968 liter. Jumlah penggunaan pestisida dipengaruhi oleh banyaknya gulma yang tumbuh dalam areal perkebunan kelapa sawit. Penggunaan tenaga kerja pada PTPN V Unit Kebun Kelapa Sawit berbeda untuk setiap kegiatan usaha perkebunan kelapa sawit. Tenaga kerja yang dibutuhkan selama satu tahun untuk kegiatan pemupukan sebesar 1.640 HOK, kegiatan penyemprotan sebesar 1.100 HOK dan kegiatan pemanenan sebesar 3.870 HOK. Kegiatan pemanenan kelapa sawit membutuhkan tenaga kerja yang lebih banyak dibandingkan dengan kegiatan pemupukan dan penyemprotan.
Collections
- Agribisnis [264]