• Login
    View Item 
    •   Home
    • Student Papers
    • Kedokteran
    • Pendidikan Dokter
    • View Item
    •   Home
    • Student Papers
    • Kedokteran
    • Pendidikan Dokter
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    UJI BANDING PEMBERIAN EKSTRAK DAUN SIRIH HIJAU (PIPER BETLE. L) DENGAN CEFADROXIL TERHADAP HEMOGLOBIN PADA TIKUS PUTIH WISTAR (RATTUS NORVEGICUS L) YANG TERINFEKSI STAPHYLOCOCCUS AUREUS

    Thumbnail
    View/Open
    TRACY ANGELIQUE P. NAIBAHO.pdf (361.6Kb)
    Date
    2024-03-04
    Author
    NAIBAHO, TRACY ANGELIQUE P.
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Pendahuluan : Staphylococcus aureus merupakan tantangan kesehatan serius yang memerlukan strategi penanganan yang efektif. Hemoglobin adalah protein kompleks yang terdapat dalam sel darah merah manusia. Hubungan hemoglobin dengan Staphylococcus aureus yaitu dapat melibatkan interaksi antara bakteri patogen dengan komponen seluler darah. Pengobatan utama dalam penatalaksanaan penyakit infeksi dengan pemberian antibiotik. Antibiotik merupakan obat yang sudah sering digunakan di pelayanan medis seperti cefadroxil. Menanggulangi resistensi bakteri untuk pengganti cefadroxil adalah menggunakan pengobatan alternatif dari bahan-bahan tradisional yaitu daun sirih hijau (Piper betle L). Daun sirih hijau memiliki sifat antimikroba dan antiinflamasi. Pendekatan uji banding ini esensial untuk mengevaluasi potensi pengobatan alternatif yang dapat memberikan manfaat yang setara atau bahkan lebih baik daripada pengobatan konvensional dengan cara memahami dampak kedua substansi terhadap kadar hemoglobin. Tujuan : Untuk mengetahui efek perbedaan peningkatan kadar hemoglobin dengan pemberian daun sirih hijau (Piper betle L) dengan dosis yang berbeda pada tikus putih wistar (Rattus Norvegicus L) yang terinfeksi Staphylococcus aureus. Metode : Eksperimental dengan menggunakan tikus putih wistar jantan, kelompok perlakuan ada 25 tikus dan cadangan 15 tikus, usia 2-3 bulan, dan berat badan 150-200 gram. Hasil : Menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan antara ke lima kelompok. potensi ekstrak daun sirih hijau tidak dapat mempengaruhi hemoglobin namun dapat menangani infeksi Staphylococcus aureus pada tikus putih wistar. Pengolahan data menggunakan Uji Shapiro-Wilk, uji alternatif menggunakan uji Oneway Annova, dan uji valid data dengan uji Post Hoc Test. Kesimpulan : Ekstrak Daun Sirih hijau tidak memiliki pengaruh terhadap peningkatan jumlah hemoglobin pada tikus putih wistar. Pendahuluan : Staphylococcus aureus merupakan tantangan kesehatan serius yang memerlukan strategi penanganan yang efektif. Hemoglobin adalah protein kompleks yang terdapat dalam sel darah merah manusia. Hubungan hemoglobin dengan Staphylococcus aureus yaitu dapat melibatkan interaksi antara bakteri patogen dengan komponen seluler darah. Pengobatan utama dalam penatalaksanaan penyakit infeksi dengan pemberian antibiotik. Antibiotik merupakan obat yang sudah sering digunakan di pelayanan medis seperti cefadroxil. Menanggulangi resistensi bakteri untuk pengganti cefadroxil adalah menggunakan pengobatan alternatif dari bahan-bahan tradisional yaitu daun sirih hijau (Piper betle L). Daun sirih hijau memiliki sifat antimikroba dan antiinflamasi. Pendekatan uji banding ini esensial untuk mengevaluasi potensi pengobatan alternatif yang dapat memberikan manfaat yang setara atau bahkan lebih baik daripada pengobatan konvensional dengan cara memahami dampak kedua substansi terhadap kadar hemoglobin. Tujuan : Untuk mengetahui efek perbedaan peningkatan kadar hemoglobin dengan pemberian daun sirih hijau (Piper betle L) dengan dosis yang berbeda pada tikus putih wistar (Rattus Norvegicus L) yang terinfeksi Staphylococcus aureus. Metode : Eksperimental dengan menggunakan tikus putih wistar jantan, kelompok perlakuan ada 25 tikus dan cadangan 15 tikus, usia 2-3 bulan, dan berat badan 150-200 gram. Hasil : Menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan antara ke lima kelompok. potensi ekstrak daun sirih hijau tidak dapat mempengaruhi hemoglobin namun dapat menangani infeksi Staphylococcus aureus pada tikus putih wistar. Pengolahan data menggunakan Uji Shapiro-Wilk, uji alternatif menggunakan uji Oneway Annova, dan uji valid data dengan uji Post Hoc Test. Kesimpulan : Ekstrak Daun Sirih hijau tidak memiliki pengaruh terhadap peningkatan jumlah hemoglobin pada tikus putih wistar. Kata Kunci : Ekstrak Daun Sirih Hijau; Tikus Putih Wistar Jantan, dan Staphylococcus aureus.
    URI
    https://repository.uhn.ac.id/handle/123456789/10211
    Collections
    • Pendidikan Dokter [503]

    Repository UHN copyright © 2018  UHN-OFFICIAL
    Contact Us | Send Feedback
     

     

    Browse

    All of Repository UHNCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Repository UHN copyright © 2018  UHN-OFFICIAL
    Contact Us | Send Feedback