dc.description.abstract | Pendahuluan : TB merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Tuberculosis. TB menjadi masalah kesehatan global bagi negara berkembang terkhusus bagi Indonesia yang menjadi peringkat 2 kasus TB terbanyak di dunia. Terapi TB yaitu OAT (Obat Antituberkulosis) memiliki beberapa efek samping seperti gangguan ginjal, gangguan neurologi, gangguan saluran cerna, masalah kulit dan alergi serta salah satunya gangguan menstruasi pada pasien TB paru. Hubungan efek samping terapi OAT terhadap gangguan menstruasi menjadi kontroversial. Mengacu pada latar belakang tersebut peneliti tertarik untuk meneliti hubungan efek samping OAT terhadap menstruasi pada pasien TB Paru.
Tujuan : Untuk mengetahui hubungan efek samping obat antituberkulosis (OAT) dengan menstruasi pada pasien TB Paru
Metode : Penelitian ini merupakan Analitik Observational dengan desain cross sectional dengan pengambilan data dilakukan menggunakan kuisioner. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Sentosa Baru Medan di bagian ruang TB dengan mengambil 39 sampel pasien wanita yang sudah mengalami menstruasi dan belum mengalami menopause lalu disesuaikan dengan kriteria inklusi dan ekslusi.
Hasil : Terdapat hubungan efek samping penggunaan OAT terhadap siklus menstruasi dengan p-value 0,001(p<0,05). Terdapat hubungan antara kejadian Amenore Sekunder terhadap terapi OAT dengan nilai p=0,001 (p<0,05). Tidak terdapat hubungan antara kejadian Oligomenore terhadap terapi OAT dengan nilai p=0,337 (p<0,05). Tidak terdapat hubungan antara kejadian Dismenore terhadap terapi OAT dengan nilai p=0,645 (p<0,05). Tidak terdapat hubungan antara kejadian Menoragia terhadap terapi OAT dengan nilai p=0,637 (p<0,05). Tidak terdapat hubungan antara kejadian Spotting terhadap terapi OAT dengan nilai p=0,163 (p<0,05).
Kesimpulan : Terdapat Hubungan efek samping OAT terhadap menstruasi pada pasien TB Paru | en_US |